Perancangan Museum Gunung Krakatau Sebagai Shelter Tsunami di Anyer, Banten “Dengan Pendekatan Arsitektur Resilien”
Abstract
Gunung Krakatau terletak ditengah laut selat sunda yang memisahkan pulau jawa
dan Sumatra atau berjarak kurang lebih 51 km dari bibir pantai Desa Cikoneng, Anyer,
Kab. Serang, Banten. Keberadaan Gunung Krakatau yang menjadi daya Tarik wisata
juga terdapat sejarah kelam dibelakangnya, mengigat pada tahun 1883 Erupsi Gunung
Krakatau menjadi salah satu erupsi paling dahsyat sepanjang sejarah. Melihat hal
tersebut maka perlu dibangun sebuah museum untuk mengenang bencana alam paling
mengerikan yang pernah terjadi dalam sejarah dan juga untuk memberikan
pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat, wisatawan tentang sejarah,
volkanologi, dan mitigasi bencana. Museum Gunung Krakatau yang berlokasi di
pinggir laut memiliki problem yaitu ancaman gempa dan tsunami dari aktifitas Gunung
Krakatau, Melihat adanya problem ancaman berupa bencana tsunami terhadap lokasi
perancangan maka pada perancangan museum gunung Krakatau memiliki pendekatan
desain Arsitektur Resilience yang mana bangunan tersebut nantinya mampu bertahan
terhadap bencana tsunami dan Gempa bumi, selain itu bangunan museum juga dapat
menjadi bangunan evakuasi sementara (Shelter) untuk wisatawan dan warga sekitar
ketika terjadi bencana tsunami. Museum didesain dengan ketinggian lebih dari 12m
yang mana bagian rooftop berguna sebagai bukit penyelamat dari bencana tsunami.
Pengujian pada proyek perancangan museum gunung krakatau menggunakan design
guide line yang sudah ditetapkan oleh FEMA untuk bangunan tahan tsunami dan
Bappenas untuk standar bangunan evkuasi.
Collections
- Architecture [3651]