dc.description.abstract | Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu tergantung dengan kondisi ekonomi negara.
Ketidakpastian perubahan ini tentu akan berdampak pada perusahaan ataupun
proyek-proyek yang melibatkan valuta asing dalam kinerjanya. Dampak yang
ditimbulkan adalah adanya variabilitas dalam arus kas proyek. Hal ini yang
disebut sebagai risiko nilai tukar.
Studi /casus yang diangkat pada penelitian ini adalah proyek produksi susu
bubuk LACTONA pada PT MIROTA KSM Inc. Produksi ini melibatkan transaksi
dengan menggunakan valuta asing, karena ketersediaan bahan baku yang di
datangkan dari luar negeri. Sehingga, risiko adanya fluktuasi dari nilai tukar
rupiah sangat berpengaruh terhadap kinerja produksi. Oleh karena itu harus
dilakukan pengendalian terhadap risiko fluktuasi nilai tukar dengan cara
mengurangi tingkat risiko tersebut. Salah satu teknik yang dapat dilakukan
adalah hedging, yaitu dengan mematok nilai tukar pada nilai tertentu. Penelitian
ini bertujuan untuk memprediksi pada nilai hedging berapa perusahaan akan
mematok nilai tukar yang masih bisa memberikan keuntungan dengan melihat
dari indikator keuangan produksi.
Untuk menentukan nilai hedging, maka dalam penelitian ini terlebih
dahulu dilakukan pembuatan model finansial dengan menggunakan simulasi
Monte Carlo yang akan menghasilkan output berupa indikator keuangan
produksi. Simulasi Monte Carlo sendiri merupakan salah satu metode pendekatan
yang berhubungan dengan ketidakpastian dalam situasi pengambilan keputusan.
Dengan melihat dari indikator keuangan produksi akan didapatkan nilai hedging
tiap tahun untuk lima periode prediksi dari tahun 2008 - 2012 adalah sebesar Rp
8.802,-; Rp. 9.796,-; Rp. 9.197,-; Rp.8.367,-; Rp.8.723,-. Dengan melakukan
tindakan hedging, maka perusahaan akan memiliki informasi yang sempurna atas
pergerakan nilai mata uang yang dihadapi perusahaan dan dapat mengurangi
risiko darifluktuasi nilai tukar. | en_US |