dc.description.abstract | DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat) merupakan istilah ajakan kepada masyarakat untuk mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan cara yang benar. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil penggunaan obat, profil tingkat pengetahuan dan perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan tentang DAGUSIBU di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Metode penelitian berupa observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional, teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling pada 126 mahasiswa kesehatan dan 314 non kesehatan berusia 18-23 tahun. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan content validity dan uji coba kuesioner ( pilot test). Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu baik (skor>15), cukup (skor 12-15), kurang (skor<12) analisis perbedaan tingkat pengetahuan DAGUSIBU menggunakan uji independent t-test. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, fakultas kesehatan (84,9%) non kesehatan (66,2%). Profil penggunaan terbanyak yaitu paracetamol, pada mahasiswa kesehatan (46,82%) dan non kesehatan (21,97%). Tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan kategori baik sebesar 24,6%, kategori cukup sebesar 48,8%, kategori kurang sebesar 27% sedangkan responden non kesehatan kategori baik sebesar 13,1%, kategori cukup sebesar 44,3%, kategori kurang sebesar 42,7%. Terdapat perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa kesehatan dan mahasiswa non kesehatan (P=0,004). Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan masuk kategori cukup dan terdapat perbedaan antara tingkat pengetahuan DAGUSIBU pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan, sehingga perlu adanya edukasi dari apoteker kepada mahasiswa non kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan DAGUSIBU. | en_US |