Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Gambaran Histopatologi Pulau Langerhans Tikus Galur Wistar yang Diinduksi Diabetes Melitus Tipe 2

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) tipe 2 ditandai dengan hiperglikemia kronis yang dapat memicu terjadinya stres oksidatif dan kerusakan pada sel pulau langerhans. Ekstak etanol daun lobak berpotensi sebagai antioksidan yang dapat mengurangi kerusakan oksidatif yang terjadi pada DM tipe 2. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap gambaran histopatologi pulau langerhans tikus galur wistar yang diinduksi diabetes melitus tipe 2. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian berupa Post Test Only Control Group Design. Subjek penelitian menggunakan 16 ekor tikus wistar jantan yang diinduksi streptozotocin 60 mg/KgBB- nicotinamide 120 mg/KgBB. Tikus yang memenuhi kriteria DM kemudian dibagi menjadi 4 kelompok: K1 hanya diberikan air putih, K2 diberikan glibencamide 5 mg/KgBB/hari, K3 dan K4 yang masing-masing menerima ekstrak etanol daun lobak 50% dan 100%. Histopatologi yang diamati adalah jumlah pulau langerhans dan jumlah keseluruhan sel pada pulau langerhans. Data hasil penelitian dianalisa dengan teknik analisis deskriptif. Hasil: Total jumlah pulau Langerhans pada kelompok tikus DM yang diberi perlakuan ekstrak etanol daun lobak 100% (K4) lebih banyak dibandingkan kelompok lain yang diberi glibenklamid (K2), air putih biasa (K1), dan ekstrak etnaol daun lobak 50% (K3). Demikian pula jumlah sel pulau Langerhans pada kelompok perlakuan 100% (K4) lebih banyak dibandingkan dengan kelompok lain. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun lobak (Raphanus sativus L.) 100% dapat memperbaiki gambaran histopatologi pulau langerhans tikus galur wistar yang diinduksi diabetes melitus tipe 2.