Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharno Rusdi
dc.contributor.advisorNur Indah Fajar Mukti
dc.contributor.authorDiora Ananda, 16521222
dc.date.accessioned2020-09-14T08:16:35Z
dc.date.available2020-09-14T08:16:35Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23967
dc.description.abstractAsetanilida adalah senyawa turunan asetil amina aromatis yang tergolong dalam amida primer. Asetanilida digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi, bahan pembantu dalam industri cat dan karet, pewarna buatan, dll. Sejauh ini, pabrik Asetanilida belum pernah berdiri di Indonesia sehingga masih mengandalkan impor. Kebutuhannya yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menjadikan perancangan pabrik asetanilida perlu dilakukan sehingga terjadi penambahan produksi. Pabrik asetanilida ini direncanakan akan dibangun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan kapasitas produksi 10.000.000 kg/tahun yang beroperasi selama 330 hari dengan total 160 karyawan serta dibangun di atas lahan seluas 36.026 m2. Proses pembuatan asetanilida menggunakan bahan baku asam asetat dan anilin. Reaksi bersifat eksotermis dan dijalankan dalam Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR), fase cair-cair, serta kondisi operasi dijaga isothermal (150oC) dan tekanan 2,5 atm. Produk keluar reaktor selanjutnya dikristalkan menggunakan kristalizer dan kemudian dikeringkan dengan rotary dryer. Produk kristal diangkut menuju bin, di packing dan dipasarkan. Untuk mencapai kapasitas produksi 10.000.000 kg/tahun dibutuhkan bahan baku asam asetat sebesar 562,251 kg/jam dan anilin sebesar 872,079 kg/jam. Utilitas yang dibutuhkan yaitu 2.015,347 kg/jam air domestik, 300 kg/jam air servis, 6.182,2336 kg/jam air pendingin, 5.348,1688 kg/jam air steam, 517,047 kW listrik, 16,2876 MMBTU/jam gas alam, dan 57,4387 kg/jam bahan bakar. Hasil analisis menunjukkan bahwa pabrik asetanilida ini memiliki tingkat resiko rendah (low risk) dengan pajak sebesar 11%, Return On Investment (ROI) minimal sebesar 11%, Pay Out Time (POT) maksimal sebesar 5 tahun, dan Break Even Point (BEP) sebesar 40-60%. Hasil evaluasi ekonomi pabrik Asetanilida ini menunjukkan modal tetap sebesar Rp. 477.321.344.574, modal kerja sebesar Rp.132.592.599.803, dan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 120.117.995.348, ROI sebelum pajak sebesar 25,17%, POT sebelum pajak sebesar 2,8 tahun, BEP sebesar 49,69%, Shut Down Point (SDP) sebesar 21,70%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 29,28%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik asetanilida secara ekonomi layak untuk didirikan.en_US
dc.subjectasetanilidaen_US
dc.subjectasam asetaten_US
dc.subjectanilinen_US
dc.subjectprarancangan pabriken_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Asetanilida dari Asam Asetat dan Anilin dengan Kapasitas 10.000 Ton / Tahunen_US
dc.Identifier.NIM16521222


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record