Show simple item record

dc.contributor.advisorBaritoadi Buldan Rayaganda Rito
dc.contributor.authorMalikul Ashtar, 16512122
dc.date.accessioned2020-09-14T04:12:09Z
dc.date.available2020-09-14T04:12:09Z
dc.date.issued2020-07-22
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23958
dc.description.abstractKota Pontianak merupakan kota yang perekonomiannya sedang berkembang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kota Pontianak dari tahun ke tahun mengalami penurunan di bidang perdagangan dan jasa. Untuk meningkatkan perekonomian akan dilakukan dengan cara membangun mall. Mall merupakan bangunan memakan energi yang banyak serta mall dapat menyebabkan timbulnya penyakit bagi pengguna bangunan atau disebut dengan sick building syndrome. Menurut Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pontianak Tahun 2013-2033 Pasal 1 ayat 13, disimpulkan bahwa terdapat perencanaan mengenai kawasan tepian sungai (waterfront) dengan cara mengarahkan orientasi bangunan menuju sungai dan menjadikan area tersebut ruang terbuka publik. Oleh karena itu, perancangan mall akan dilakukan pada area waterfront Kota Pontianak dan menjadikan waterfront tersebut sebagai sarana ruang publik terhadap mall untuk penarik pengunjung, sehingga dapat meningkatkan perekonomian tidak hanya dari sektor perdagangan dan jasa tetapi dari sektor pariwisata juga. Persoalan desain yang diperoleh adalah bagaimana cara agar dapat merancang mall dengan pendekatan green building pada area waterfront Kota Pontianak, dengan tata massa, tata ruang, selubung, landscape, infrastruktur, dan struktur mall yang berhubungan dengan waterfront sebagai sarana rekreasi, untuk mendapatkan OTTV, pencahayaan alami bangunan, kenyamanan visual serta kenyamanan termal dalam bangunan mall yang sesuai dengan standar GBCI dan dapat mendukung waterfront sebagai aspek rekreasi bagi para pengunjung. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan mall adalah dengan pendekatan green building yang mengaplikasikan greenship rating tools. Hasil yang diperoleh adalah desain mall pendekatan green building yaitu, OTTV dengan nilai sebesar 25,29 watt/m2, area yang terkena pencahayaan alami dengan rata-rata sebesar 37,25%, kualitas kenyamanan termal pada mall sebesar 25o celcius dengan kelembaban 60% dan kenyamanan visual bagi pengguna mall dengan daya pencahayaan maksimum sebesar 9,96 watt/m2 yang sesuai standar GBCI untuk bangunan mall. Mall juga memiliki efisiensi komersial sebesar 52,95% untuk area yang dapat dijual. Selain itu, pada site mall terdapat desain area waterfront sebagai tempat rekreasi bagi para pengunjung yang menyediakan fasilitas wisata bahari, amphiteatre, jalan tepi air, dan juga fasilitas olahraga indoor yang berada pada plaza waterfront mall. Hal ini memperkuat hubungan antara bangunan mall terhadap waterfront yang berfungsi sebagai sarana rekreasi bagi pengunjung.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMallen_US
dc.subjectGreen Buildingen_US
dc.subjectWaterfronten_US
dc.subjectKota Pontianaken_US
dc.titlePerancangan Mall dengan Pendekatan Green Building pada Area Waterfront Kota Pontianaken_US
dc.Identifier.NIM16512122


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record