Gambaran Sosial Ekonomi Pada Kejadian Kematian Maternal RSUD Sragen Kabupaten Sragen
Abstract
Setiap tahun diperkirakan 529.000 wanita di dunia meninggal
sebagai akibat komplikasi yang timbul dari kehamilan dan persalinan, Kematian
maternal 98% terjadi di negara berkembang dan sebenarnya sebagian besar
kematian ini dapat dicegah. Angka kematian maternal di negara berkembang
angka ini hampir 20 kali lebih tinggi yaitu berkisar antara 440 per 100.000 KH.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI
Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian ibu Provinsi
Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup. Untuk
kabupaten sragen kasus kematian ibu pada tahun 2010 sebesar 69,79 per 100.000
kelahiran hidup menjadi 114,36 per 100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2011.
RSUD Sragen berhasil meraih juara I Tingkat Propinsi Jawa Tengah untuk
pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) tahun 2010 se Jawa
Tengah Karena alasan di atas maka peneliti ingin mengetahui gambaran kejadian
kematian maternal di RSUD Sragen.
Tujuan Penelitian: Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status
sosial ekonomi pada kejadian kematian maternal di RSUD Sragen.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif,
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kejadian kematian maternal di RSUD
Sragen selama januari 2006 - desember 2011 dengan jumlah 34 kasus. Variabel
dalam penelitian ini adalah usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jaminan
kesehatan, status pekerjaan. Analisis data dari hasil penelitian yang dilakukan
menggunakan analisis univariat yang menggambarkan frekuensi dan presentase.
Hasil: Selama kurun waktu 5 tahun (1 Januari 2006 – 31 Desember 2011)
didapatkan 34 kasus kematian maternal dan 5331 kelahiran hidup, sehingga
didapatkan angka kematian maternal sebesar 63,77 per 10.000 kelahiran hidup.
Adapun gambaran sosial ekonominya sebagai berikut: berdasarkan usia paling
banyak berusia 31–40 tahun sebanyak 18 orang (52,94%), berdasarkan tingkat
pendidikannya 18 orang (52,94%) memilki tingkat pendidikan Tidak lulus SDSD.
Tingkat pendapatan keluarga 28 orang (82,35%) berasal dari keluarga dengan
pendapatan yang rendah, yakni di bawah Rp. 810.000,00. Jaminan kesehatan yang
dimiliki sebanyak 28 orang (82,35%) memiliki jaminan kesehatan berupa
jamkesmas (50%), jamkesda(23,52%), jampersal (8,82%). Aktivitas pekerjaan
selama hamil sebanyak 24 orang tetap bekerja (70,58%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data maka dapat digambarkan bahwa
para ibu yang mengalami kematian maternal di wilayah kerja RSUD Sragen
berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah. Hal ini
ditunjukkan dengan tingkat penghasilan keluarga yang rendah, status pekerjaan
yang belum mapan dan tingkat pendidikan yang rendah.
Collections
- Medical Education [2281]