dc.contributor.advisor | Putu Ayu P. Agustiananda | |
dc.contributor.author | Insirra Anisa Bayna, 16512007 | |
dc.date.accessioned | 2020-09-11T12:30:34Z | |
dc.date.available | 2020-09-11T12:30:34Z | |
dc.date.issued | 2020-07-10 | |
dc.identifier.uri | http://dspace.uii.ac.id/123456789/23926 | |
dc.description.abstract | Saat ini, upaya pemerintah Kota Pontianak dalam mewujudkan waterfront city adalah membebaskan bangunan yang berada 10-15 meter dari pinggiran sungai sehingga menjamin keberlangsungan ruang di pinggir sungai dan keselamatan bangunan itu sendiri. Rumah-rumah yang masuk dalam kategori ini akan di gusur dan diberikan ganti rugi setiap kepala keluarga dan alternatif pindah ke rumah susun (Dhia & Maharani, 2019) Meskipun begitu, menurut Gusti Zulkifli Mulki selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tanjungpura, pemindahan ke rusunawa dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan orang Pontianak yang tidak terbiasa tinggal di rusunawa jika masih ada tanah yang tersedia. Kondisi di Kalimantan berkaitan dengan masa lalu bahwa sejak dulu orang-orang bermukim di pinggiran sungai dan menghadap sungai. Kota Pontianak telah familiar dengan budaya bermukim di pinggiran sungai dimana sungai dijadikan halaman depan (Dhia & Maharani, 2019). Berbekal dari isu ini maka menjadi penting bagaimana agar terdapat hunian pinggir sungai yang mengikuti peraturan namun masih nyaman dihuni oleh penghuni kawasan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Re-desain Perumahan | en_US |
dc.subject | Tepian Sungai | en_US |
dc.subject | Kampung Beting Kota Pontianak | en_US |
dc.subject | Eksplorasi Pengalaman Taktil | en_US |
dc.subject | Elemen-elemen Arsitektural | en_US |
dc.title | Re-desain Perumahan Tepian Sungai di Kampung Beting Kota Pontianak melalui Eksplorasi Pengalaman Taktil pada Elemen-elemen Arsitektural | en_US |
dc.Identifier.NIM | 16512007 | |