Show simple item record

dc.contributor.advisorDwi Handayani
dc.contributor.authorM. Ghafar Rizky A, 15522199
dc.date.accessioned2020-09-10T07:04:12Z
dc.date.available2020-09-10T07:04:12Z
dc.date.issued2020-03-10
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23866
dc.description.abstractSalah satu industri kerajinan pengolahan logam yang potensial di Kabupaten Gunung Kidul adalah sentra pandai besi di Desa Kajar, Karang Tengah, Wonosari, Gunung Kidul. Dalam pelaksanaan proses bisnis pada pengrajin pandai besi masih bersifat tradisional, tidak menyadari apa saja risiko-risiko yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian, belum mengetahui secara pasti apa itu risiko, bagaimana cara menanggulanginya walaupun mereka memahami secara detail proses bisnis yang mereka lakukan. Untuk memperbaiki kualitas bisnis dari pengrajin pandai besi haruslah dimulai dari segi proses alur rantai pasoknya, sehingga proses rantai pasok penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui sumber, tingkat prioritas dan strategi penanganan/mitigasi risiko apa saja yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi risiko kualitas pada proses bisnis rantai pasok. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi, menilai kejadian risiko dan agen risiko rantai pasok yang terjadi di kerajinan pandai besi serta menentukan usulan tindakan untuk mitigasi risiko yang muncul dalam aktivitas rantai pasok di kerajinan pandai besi Desa Kajar I. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner kepada risk owner sebagai narasumber. Metode yang digunakan yaitu house of risk (HOR) untuk menentukan agen risiko mana yang harus diberi prioritas pada tindakan yang dianggap paling efektif. Pemetaan risiko dilakukan berdasarkan proses bisnis pada dimensi Supply Chain Operation Reference (SCOR), sedangkan penentuan prioritas agen risiko menggunakan analisis pareto. Berdasarkan hasil penelitian di kerajinan pandai besi Desa Kajar teridentifikasi sebanyak 37 risk event dan 22 risk agent. Risk agent yang menjadi prioritas dengan total presentasi kumulatif ARP sebesar 41,16% adalah tidak ada SOP secara tertulis, human error pada proses produksi, kurang kepedulian pekerja terhadap K3 dan keterbatasan sumber daya manusia. Tindakan mitigasi yang diusulkan dengan urutan tindakan yang paling efektif adalah membuat SOP kerja (tertulis), melaksanakan evaluasi rutin, membudidayakan SOP kerja, memperketat pengawasan aktivitas proses produksi, memberikan pelatihan K3 kepada pekerja, menyediakan kotak P3K di tempat kerja, Menerapkan sistem reward dan punishment untuk pekerja dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa terkait prospek pandai besi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectRisiko rantai pasoken_US
dc.subjectHouse of Risken_US
dc.subjectMitigasien_US
dc.titleAnalisis Mitigasi Risiko Rantai Pasok Menggunakan Metode HOR (House of Risk) (Studi Kasus: Kawasan Sentra Industri Pengolahan Kerajinan Logam Pandai Besi Desa Kajar I, Karang Tengah, Wonosari, Gunung Kidul)en_US
dc.Identifier.NIM15522199


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record