dc.description.abstract | Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis. Riset Kesehatan Dasar menyatakan bahwa separuh penduduk Indonesia dewasa tua menggunakan obat tradisional untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan karena sakit.
Tujuan Penelitian: Untuk memperoleh gambaran penggunaan obat tradisional pada pasien lansia dengan hipertensi derajat meliputi jenis obat tradisional yang digunakan, frekuensi, durasi, dan sumber informasi penggunaan obat tradisional
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penilitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dan menggunakan kuesioner untuk mewawancarai pasien. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Oktober 2019 di Posyandu Ngenep, Tangkil, dan Karangasem. Responden adalah peserta Posyandu lansia dengan hipertensi derajat 2 dan penelitian ini memperoleh sebanyak 108 responden yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil: Responden berjumlah 108 orang, sebanyak 93 orang (86,1%) minum obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah dan sebanyak 15 orang (13,9%) tidak minum obat tradisional. Jenis obat yang paling sering digunakan dan dirasa paling efektif oleh responden untuk menurunkan tekanan darah adalah timun (32,1%), semangka (19,2%), pir (6,2%), melon (5,2%), dan daun sirsak (5,2%). Durasi rata-rata penggunaan obat tradisional dalam sebulan adalah 5,5 hari.
Kesimpulan: Pasien Posyandu lansia dengan hipertensi derajat 2 sebagian besar mengonsumsi obat tradisional dalam 30 hari terakhir untuk terapi hipertensi. Tenaga kesehatan perlu memberikan perhatian terhadap maraknya penggunaan obat tradisional sehingga tidak memberikan dampak pada rendahnya ketaatan pengobatan dan keberhasilan penatalaksanaan hipertensi. | en_US |