Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo Brontowiyono
dc.contributor.advisorEko Siswoyo
dc.contributor.authorBeny Irawan Prajoko, 02513068
dc.date.accessioned2020-09-04T02:43:43Z
dc.date.available2020-09-04T02:43:43Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23725
dc.description.abstractPenurunan kualitas air sumur terutama yang terjadi di wilayah Kota Yogyakarta yaitu tercemarnya air sumur dari bakteri E. coli. Tercemarnya sumur gali oleh bakteri E. coli diduga akibat buangan limbah rumah tangga yang tidak ditangani secara baik. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi di perkotaan menyebabkan terbatasnya lahan yang dapat digunakan untukpenanganan limbah rumah tangga dengan sistem setempat (septic tank dan peresapan). Kelurahan Gowongan dan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang mempunyai kondisi hampirsama dengan keadaan tersebut Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah bakteri Escherichia Coli (E. coli) yang terkandung dalam air tanah pada sumur, mengetahui arah pergerakan aliran air tanah, dan mengetahui pengaruh arah aliran air tanah terhadap bakteri Escherichia Coli (E. coli). Sistem informasi geografis merupakan salah satu alat untuk mengetahuipenyebaran bakteri E. coli. Metode uji yang digunakan untuk parameter Escherichia Coli (E. coli) menggunakan metode uji APHA 9221-B Ed. 20-1998, untuk perhitungan jumlah total coliform dan coli fecal digunakan tabel JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat)/MPN (Most Probable Number) 333 menurut formula Thomas, dan untuk analisa kuisioner menggunakan metode analisa statistik secara deskriftif Sedangkan arah aliran air tanah ditentukan dengan metode "three point problem". Pengambilan sampel dilakukan pada sembilan sumur sampling untuk setiap minggunya, dan dilakukan selama empat minggu. Hasil analisa bakteri E. coli bervariasi mulai dari 4 hingga 1898 MPN/100 ml. Analisa data kuisioner secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa adanya bakteri E. coli dipengaruhi berbagai macam kemungkinan, diantaranya jarak sumber pencemar dengan sumur air bersih, kebersihan lingkungan, tata letaksanitasi, kontruksi sumur dan kontruksi septictank, serta waktu pengambilan sampel terhadap aktifitas jam puncak yaitu jam 06.00-11.00 WIB. Sedangkan Arah aliran air tanah di daerah penelitian, sesuai dengan kemiringan topografi yakni utara-selatan. Sesuai dengan hasil penelitian maka arah aliran juga mempengaruhi kualitas air tanah, tetapi hanya berlaku pada titik/sampel yang berdekatan. Misalnya sumur yang mempunyai kandungan E.coli tinggi dan memiliki letak di utara maka akan mencemari sumur yang berada di bagian selatan yang memiliki letak saling berdekatan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectE. colien_US
dc.subjectKualitas Air Sumuren_US
dc.subjectBumijoen_US
dc.subjectGowonganen_US
dc.titlePemetaan Kualitas Air Tanah di Kelurahan Bumijo dan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta dengan Pemeriksaan Jumlah Bakteri Escherichia Coli (E. coli)en_US
dc.Identifier.NIM02513068


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record