| dc.description.abstract | Dalam banyak buku dan literatur yang dibahas hanya bangunan-bangunan
Tipikal. Namun, pada kenyataannya yang sering dijumpai di lapangan bangunan-bangunan
yang menggunakan prinsip setback horisontal. Setback jarang sekali
dibahas secara mendalam tetapi penggunaannya justru sangat banyak. Karena tidak
ada peraturan yang baku yang mengatur bangunan-bangunan setback maka dalam
penelitian akan diteliti kecenderungan bangunan setback khususnya setback secara
horisontal akan dibandingkan dengan bangunan Tipikal.
Penelitian setback horisontal ini digunakan struktur yang terbuat dari beton
dan dengan variasi tingkat, yaitu :7,10,15,dan20. Struktur tersebut dikenai
pengurangan secara horisontal (setback horisontal). Gempa yang dipakai adalah
gempa Bucharest yang mewakili gempa berfrekuensi rendah, gempa Elcentro yang
mewakili gempa berfrekuensi menengah,sedangkan Gilroy dan Koyna mewakili
gempa berfrekuensi tinggi. Para meter yang dipakai untuk mendeteksi perbedaan
respon dari bangunan Tipikal dan bangunan setback horisontal adalah : Simpangan,
Simpangan Antar Tingkat (Interstorey Drift), Gaya Horisontal Tingkat, Gaya Geser,
Momen Guling, Modal Effective Weight dan Modal Effevtive Mass.
Dari penelitian ini dapat diketahui tidak semua bangunan hanya
memperhitungkan mode pertama saja. Semakin tinggi bangunan mode yang
diperhitungkan juga bukan hanya mode pertama saja. Tipe bangunan juga
mempengaruhi, pada penelitian ini pada Tipikal tingkat tinggi, Tipe 3 dan Tipe 4
tidak cukup memperhitungkan mode pertama saja. Untuk parameter Simpangan,
Simpangan Antar Tingkat (Interstorey Drift), Gaya Horisontal Tingkat, Gaya Geser,
Momen Guling nilainya semakin mengecil pada bangunan setback horisontal. Dari
perbandingan respon dinamik dan static ekivalen tampak nilairespon dinamik
nilainya besar pada bangunan dan gempa yang mempunyai frekuensi hampir
sama.Nilai dinamik yang mendekati sama dengan nilai static ekivalen yaitu pada
bangunan Tipe 4 (setback horisontal paling kritis). | en_US |
