dc.description.abstract | Latar Belakang: Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia kronis. Pada konsidi hiperglikemia hepar melakukan glukoneogenesis dan glikogenosis. Pada kondisi tersebut hepar akan menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) sebagai produk metabolisme sel-sel hepar yang akan menyebabkan kerusakan pada hepar. Kerusakan pada hepar dapat diperbaiki dengan beberapa zat aktif yag terdapat pada tumbuhan daun kembang bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ertanol daun kembang bulan (Tihonia diversifoila) terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus yang diinduksi diabetes melitus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 25 ekor hewan coba yang menjadi lima kelompok: kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2), dan perlakuan 3 (P3). Pemeriksaan SGOT dan SGPT menggunakan spektrofotometer. Data yang telah didapatkan dianalisa menggunakan One Way-ANOVA.
Hasil: Dari hasil pemeriksaan SGOT didapatkan rata-rata pada kelompok KN (72,73 ± 0,80 U/L), KP (23,40 ± 0,18 U/L), P1 (44,08 ± 0,86 U/L), P2 (38,84 ± 0,40 U/L), dan P3 (29,61 ± 0,34 U/L). Pemeriksaan SGPT didapatkan rata-rata kelompok KN (39,50 ± 0,19 U/L), KP (17,77 ± 0,19 U/L), P1 (30,58 ± 0,34 U/L), P2 (27,60 ± 0,31 U/L), P3 (23,49 ± 0,24 U/L). Hasil analisis data menggunakan One Way-ANOVA pada kadar SGOT didapatkan p=0,00 (p<0,05) dan kadar SGPT pada uji Kruskal-Wallis didapatkan p=0,00 (p<0,005).
Kesimpulan: Pemberian dosis berbeda ekstrak etanol daun kembang bulan berpengaruh terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus yang telah diinduksi diabetes melitus. | en_US |