Show simple item record

dc.contributor.authorRIZZA, KHAIRUL
dc.date.accessioned2016-09-27T08:56:54Z
dc.date.available2016-09-27T08:56:54Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/236
dc.description.abstractSebuah organisasi, baik bisnis maupun nirlaba akan senantiasa menghadapi dua (2) kondisi dalam mempertahankan keberadaannya yakni kondisi stabil (normal) atau kondisi krisis. Penelitian ini lebih mengkhususkan kepada kondisi-kondisi krisis yang mungkin atau telah dihadapi oleh sebuah organisasi. Kondisi krisis menuntut sebuah organisasi untuk melakukan perubahan yang sistematis dan dapat mempercepal kondisi stabil organisasi. Oleh karenanya, setiap organisasi memerlukan persiapan yang cukup memadai untuk dapat bertahan dalam kondisi krisis sambil mempersiapkan diri untuk meraih peluang masa mendatang Pemimpin bertanggungjawab untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk tetap eksis dan berkarya dengan taraf produktivitas yang relatif tinggi meskipun menghadapi tantangan dan halangan yang relatif beral dalam kondisi krisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang menyebabkan krisis pada jurusan-jurusan di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia yang ditinjau dengan pendekatan Quantum Leadership. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan hasil nilai Quantum Leadership pada masing-masing Ketua Jurusan, yakni jurusan Teknik Elektro dengan nilai 80.9 % jurusan Teknik Informatika dengan nilai 80.2 %, jurusan Teknik Mesin dengan nilai 76 7%jurusan Teknik Kimia dan Tekstil dengan nilai 76.0 %dan jurusan Teknik Industri dengan nilai 62.7 %. Nilai tersebut menyatakan bahwa seberapa besar nilai kepemimpinan pimpinan jurusan dalam menjalankan amanahnya pada jurusan telah menerapkan prinsip-prinsip umum manajemen krisis yang diukur dengan teori Quantum Leadership.Selain itu diketahui pula faktor penyebab kondisi krisis pada masingmasing jurusan, yakni untuk jurusan Teknik Kimia dan Tekstil adalah atribut Judgement pada parameter Action, jurusan Teknik Industri adalah atribut Positive Persuasive pada parameter Change, jurusan Teknik Informatika adalah atribut Process and Result Orientation pada parameter Vision, jurusan Teknik Elektro adalah atribut Process and Result Orientation pada parameter Vision, dan jurusan Teknik Mesm adalah atribut Ability pada parameter Action.. Dari kondisi tersebut maka secara umumnya halyang dapat dilakukan untuk menangani krisis yang terjadi adalah dengan cara mengoptimalkan setiap parameter yang terdapatpada Quantum Leadership yakni Vision, Change dan Action dan menerapkan prinsip dasar manajemen krisis yakni Types Risks, Mechanism dan Scenarios sehingga dapat mempercepat kondisi stabil organisasi.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectManajemen Krisisen_US
dc.subjectPendekatan Quantum Leadershipen_US
dc.titlePenerapan Manajemen Krisis dengan Pendekatan Quantum Leadership (Studi Kasus pada Jurusan-Jurusan di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record