| dc.description.abstract | Daun jambu biji (Psidium guajava L.) telah terbukti memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel T47D dan MCF-7. Namun dalam penerapanya sebagai obat antikanker masih kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu pada penelitian ini obat tersebut diubah dalam bentuk nanopartikel. Proses ekstraksi daun jambu biji dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dilanjutkan dengan fraksinasi dengan metode kromatografi kolom menggunakan pelarut etil asetat. Hasil analisis dengan LC-MS/MS menunjukkan senyawa yang terdapat dalam fraksi adalah senyawa kandidat C35H42O9, senyawa kandidat C26H48O15, senyawa kandidat C34H40O9, kuersetin dan kuersetin-3-O-α-L-arabinopiranosida. Pembuatan nanopartikel menggunakan metode Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) dengan perbandingan minyak:surfaktan:ko-surfaktan (10:70:20) serta penambahan fraksi sebanyak 40%, 60% dan 80%. Hasil Analisis dengan PSA secara berturut-turut menunjukkan ukuran partikel sebesar 170,8 nm; 671,0 nm dan 470,2 nm, indeks polidispers sebesar 0,516; 0,206 dan 0,381, potensial zeta sebesar -32,23; -7,86 dan -26,3, serta hasil analisis dengan TEM menunjukkan globul berbentuk speris dengan distribusi cukup merata. Formulasi 40% dan 60% telah memenuhi ukuran nanoemulsi karena memiliki ukuran droplet 50-500 nm. Berdasarkan uji sitotoksisitas secara in vitro menggunakan metode MTT assay nilai IC50 yang diperoleh formulasi 40%, 60%, dan 80% terhadap sel T47D secara berturut-turut sebesar 366,43; 446,68 dan 380,189 μg/mL, terhadap sel MCF-7 sebesar 743,019; 829,85 dan 776,24 μg/mL dan terhadap sel vero sebesar 818,46; 912,01 dan 837,529 μg/mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh formulasi memiliki sitotoksisitas moderat (100 μg/mL< IC50 <1000 μg/mL) terhadap seluruh sel, dan dapat disimpulkan bahwa formulasi tersebut berbahaya bagi sel vero karena memiliki indeks selektivitas di bawah 3. | en_US |
