Peningkatan Kinerja Elektroflotasi Menggunakan Biokoagulan Biji Alpukat (Persea americana) dan Kulit Buah Naga (Hylocerus polyhizus) untuk Pengolahan Limbah Laboratorium Kimia
Abstract
Evaluasi proses peningkatan kinerja elektroflotasi menggunakan
biokoagulan telah dilakukan pada pengolahan limbah laboratorium kimia.
Elektroflotasi merupakan metode pengolahan limbah menggunakan gelembung gas
dalam mekanisme pengapungan partikel koloid dan ion pada larutan. Pada
penelitian ini, kemampuan dari biokoagulan biji alpukat (Persea americana), kulit
naga (Hylocerus polyhizus) serta kombinasinya. Limbah hasil pengolahan telah
menggunakan proses elektroflotasi dengan tegangan 21 V dan penambahan
biokoagulan dengan dosis 50, 100, dan 200 mg/500 mL pada sistem tunggal dan
rasio kulit buah naga:biji alpukat 25:75; 50:50; dan 75:50 per 100 mg biokoagulan
pada sistem tunggal. Sampel dianalisis total zat padat terlarut (TDS), konduktivitas
(EC), turbiditas dan logam berat. Karakterisasi spektra IR didapatkan gugus fungi
hidroksi (-OH) dan karbonil (-COOH) pada sampel biokoagulan. Didapatkan
%indeks berat endapan pada biji alpukat dan kulit buah naga sebesar 83,57% dan
93,95%. Hasil paling efektif pada penurunan TDS dan EC didapatkan pada
biokoagulan biji alpukat dosis 200 mg/500 mL dengan konsentrasi 199 mg/500 mL
dan 0,27 mS/cm. Penurunan turbiditas diperoleh oleh kombinasi pektin:tanin 75:25
dengan nilai turbiditas 1,07 NTU. Penurunan logam timbal pada kulit buah naga
dosis 50 mg/500 mL dengan konsentrasi 0,448 mg/L, penurunan logam kromium
didapatkanoleh kulit buah naga dengan konsentrasi 0,156 mg/L.
Collections
- Chemistry [537]