Aktivitas Imunostimulan Snedds Propolis terhadap Parameter Jumlah Leukosit, Neutrofil, dan Limfosit pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Abstract
Propolis merupakan zat yang diproduksi oleh Antophila (lebah) memiliki efek sebagai imunostimulan, tetapi mempunyai sifat kurang larut dalam air sehingga rendahnya nilai bioavailibilitasnya di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek farmakologi dari sediaan self nano-emulsifying drug delivery system (SNEDDS) propolis terhadap jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit pada tikus jantan galur Wistar secara in vivo. Penelititan ini menggunakan subjek uji tikus sebanyak 30 ekor yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol basis, kontrol positif (levamisol dosis 0,9 mg/200 g/hari), suspensi propolis dosis 200mg/200g/hari, dan SNEDDS propolis 200 mg/200 g/hari. Darah diambil pada hari ke-0 dan ke-14 lalu diukur jumlah neutrofil, limfosit, dan leukosit menggunakan hematologic analyzer. Data antar kelompok dianalisis dengan statistika menggunakan metode One-Way ANOVA dan selanjutnya kelompok SNEDDS propolis dilakukan pengujian Paired-Samples T Test untuk perbandingan antara hari ke-0 dan ke-14 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar kelompok. Pada uji Paired Samples T-Test menunjukkan hasil hanya pada jumlah neutrofil yang memiliki perbedaan signifikan (P<0,05) antara hari ke-0 dan ke-14 SNEDDS propolis. SNEDDS propolis mampu meningkatkan jumlah neutrofil (41,22%) dan limfosit (35,32%) sehingga meningkatkan jumlah leukosit (37,26%) sedangkan suspensi propolis hanya meningkatkan jumlah neutrofil (31,17%) serta menurunkan jumlah limfosit (8,66%) sehingga menurunkan jumlah leukosit (0,11%). Dapat disimpulkan bahwa dengan mengubah desain formulasi dari suspensi menjadi SNEDDS dapat meningkatkan efektivitas dari propolis.
Collections
- Pharmacy [1444]