| dc.description.abstract | Wisata sejarah merupakan salah satu pilihan para wisatawan ketika berkunjung ke Kota Yogyakarta. Terdapat banyak pilihan destinasi mulai dari kraton, candi, museum, taman budaya. Situs Warungboto merupakan salah satu pesanggrahan yang didirikan Sultan Hamengku Buwono II masih menjadi putra mahkota pada tahun 1785. Situs ini terletak di sebelah timur pusat Kota Yogyakarta, lebih tepatnya di sisi selatan dari Kebun Binatang Gembira Loka dan mempunyai tempat peristirahatan raja sekaligus menjadi salah satu benteng pertahanan di bagian luar Kraton. Namun dengan usia bangunan yang sudah sangat lama membuat bentuk dari beberapa bagian bangunan sudah berubah. Kondisi tersebut semakin parah pasca gempa yang terjadi pada tahun 2006 sehingga membuat pengunjung tidak dapat melihat bentuk lampau dari Situs Warungboto.
Dari permasalahan tersebut, maka dibuatkan sebuah aplikasi untuk edukasi sejarah pada Situs Warungboto yang menggunakan Augmented Reality dan Google Maps API berbasis Android. Dengan adanya Augmented Reality, aplikasi akan menampilkan model 3D bentuk lampau dari Situs Warungboto, sehingga pengunjung dapat membandingkan Situs Warungboto yang ditampilkan dengan apa yang dilihat secara langsung. Model 3D Situs Warungboto dibuat menggunakan aplikasi SketchUp berdasarkan data yang didapat dari Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY. Google Maps API digunakan untuk menampilkan peta lokasi pengguna dan rute menuju objek sejarah lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Marker dari Augmented Reality menggunakan foto dari bagian bangunan, sehingga pengguna cukup mengarahkan kamera pada aplikasi ke bagian tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan kepada dua responden yaitu arkeolog dan pengunjung, didapatkan rata-rata persentase sebesar 83,4% dan 81,5% sehingga aplikasi dapat dikategorikan sangat layak untuk digunakan. | en_US |
