PENGARUH PENGURANGAN AIR DAN PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU 25 MPa
Abstract
Di dalam rekayasa ketekniksipilan, beton merupakan bahan utama dalam
setiap pembangunan struktur. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi, bahan
penyusunnya mudah didapatkan, mudah dibentuk dan lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan strukur dari bahan yang lain. Beton normal berdasarkan
komposisi campurannya masih bisa untuk ditingkatkan kuat tekannya dengan
cara diperkecil nilai fasnya (jumlah airnya dikurangi) dengan syarat air yang
tersisa tidak kurang dari 30 % dari jumlah air normal (untuk proses hidrasi).
Apabila air dikurangi kandungannya, maka workabilitas beton akan berkurang.
Untuk mempertahankan wokabilitas beton tersebut (slump > 150 mm) maka
ditambahkan superplasticizer dengan tetap menjaga kondisi beton dari segregasi
dan bleeding. Mutu beton yang diencanakan 25 MPa yang diuji pada umur 3, 7,
14, dan 28 hari.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengurangan air dan
penambahan superplasticizer maka nilai slump lebih besar dari 150 mm dapat
tercapai tanpa terjadi bleeding dan segregasi. Kuat tekan optimum sebesar
49,1983 MPa diperoleh pada pengurangan kandungan air 30 % dan penambahan
superplasticizer sebesar 3,29 % dari berat semen. Pada pengurangan air 30 %
dengan kombinasi penambahan superplasticizer 3,29 % dapat menyebabkan
proses hidrasi terhambat pada umur 3, 7, dan 14 hari dengan kuat tekan lebih
rendah dari variasi pengurangan air 25 %.
Kata kunci: kandungan air, superplasticizer, workabilitas, kuat tekan beton
Collections
- Civil Engineering [4187]