Analisis Teknis, Ekonomi dan Lingkungan dari Pemanfaatan Sumber Air
Abstract
Mata air Umbul Wadon muncul terkonsentrasi pada lembah sungai Kali
Kuning di dusun Pengukrejo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman dan
dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Dharma, PDAM Tirta Marta, PD.Arga Jasa dan
Warga yang pembagiannya mengacu kesepakatan AMDAL 1999.
Tugas Akhir ini menganalisis pemanfaatan air dari mata air Umbul Wadon
setelah penerapan AMDAL dengan meninjau dari aspek teknis, ekonomi dan
lingkungan. Dalam aspek teknis meninjau jatah debit air yang diperoleh masing-masing
pihak khususnya PDAM Tirta Dharma dan kemampuan pelayanan optimal.
Dari aspek ekonomi mencari besar penjualan air secara optimal dan penenruan tarif
agar tercapai titik impas menggunakan metode Break Even Point (BEP) PDAM Tirta
Dharma. Untuk aspek lingkungan yaitu mengetahui dampak penerapan AMDAL.
Berdasarkan kesepakatan AMDAL tersebut, PDAM Tirta Dharma hanya
mampu melayani 8.261 unit dari 11.601 unit sambungan. Dengan asumsi harga tetap
akan tercapai titik impas pada tahun ke 15 dengan kenaikan tarif 46% tiap 3 tahun
sedangkan dengan asumsi harga berlaku akan tercapai titik impas pada tahun ke 15
dengan kenaikan tarif 12% tiap tahun. Dampak penerapan AMDAL yaitu
berkurangnya jatah debit yang diperoleh PDAM Tirta Dharma sehingga fidak mampu
mencukupi kebutuhan air bagi pelanggan. Kekurangan debit air tersebut disamping
mencari sumber air lain dapat juga di atasi dengan subsidi silang antara PDAM
dengan petani (irigasi) dengan merubah pola tanam menjadi padi-palawija-palawija.
Collections
- Civil Engineering [4199]