Penyebaran Kekuatan Tanah Lanau Berlempung di Sekitar Kolom-Kapur
Abstract
Perbaikan tanah secara kimiawi menggunakan kapur telah sering dilakukan
guna mengurangi kembang susut tanah dan meningkatkan sifat-sifat fisis tanah.
Kapur biasanya dicampur ke permukaan tanah dan dipadatkan. Namun cara ini akan
menjadi kurang memuaskan jika lapisan tanah lunak cukup dalam. Salah satu metode
untuk mengatasinya adalah dengan teknik "kolom-kapur (Lime-Column/LQ.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kolom-kapur sebagai alternative
usaha perbaikan sifat tanah lanau dengan memfokuskan penelitian pada penyebaran
kekuatan tanah lanau disekitar kolom-kapur tersebut.
Pada penelitian ini kolom didesain sebagai kolom tunggal yang dibuat dengan
diameter (D) 6,6 cm. perbandingan panjang (L) dan diameter (D) kolom adalah L/D =
3, sehingga panjang kolom kapur adalah 20 cm. pengujian dilakukan dengan
menggunakan metode Unconfined Compression Test, Hand Penetrometer dan
Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengujian dilakukan sebelum tanah diberi
kolom-kapur dan setelah tanah diberi kolom-kapur berumur 3 hari, 7 hari, 14 hari.
Pengujian diawali dengan pengujian sifat fisis dan mekanis tanah untuk mengetahui
karakteristik tanah asli.
Tanah dari Jombor, Klaten, Jawa Tengah yang berwarna abu-abu kehitaman
hitaman, berbentuk butiran yang sangat halus banyak mengandung air dan sedikit
pasir termasuk golongan MH yaitu tanah lanau tak organic, menurut metode
klasifikasi Unified System, dan termasuk kedalam jenis lempung berlanau (silly clay)
dalam sistem (USCS), serta diklasifikasikan dalam kelompok A-5 ( 35 ) menurut
metode AASHTO. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa ternyata tanah setelah
diberi kolom-kapur mengalami peningkatan kekuatan. Peningkatan kekuatan tanah
tertinggi terjadi pada jarak 3D saat kolom-kapur berumur 14 hari, yaitu dari 0,23104
kg/cm² pada tanah asli menjadi 0,42886 kg/cm² atau mengalami peningkatan sebesar
100 % setelah ditambah dengan kolom kapur. Pengaruh kolom-kapur pada tanah
lempung disekitarnya menyebar sampai sekitar 3D, sehingga zona efektif kolomkapur
ini terdapat pada jarak 3D dari pusat kolom-kapur. Dari tiga metode pengujian
baik uji tekan bebas, uji kuat dukung tanah, maupun uji penetrasi dengan alat DCP
menunjukkan hasil yang serupa, yaitu bahwa pemberian kolom-kapur dapat
meningkatkan kekuatan tanah lempung disekitarnya, dimana besarnya peningkatan
yang terjadi sebesar 32% setelah tanah diberi kolom kapur. Peningkatan kekuatan
tanah disekitar kolom-kapur tersebut dipengaruhi oleh jarak kolom dan umur kolom.
Semakin dekat dengan kolom dan semakin rendah umur kolom peningkatan
kekuatanya semakin kecil, sebaliknya jika semakin jauh dari kolom dan semakin
tinggi umur kolom maka kekuatannya akan semakin meningkat.
Collections
- Civil Engineering [4187]