dc.description.abstract | Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh
terhadap perkembangan suatu daerah. Perkembangan ini dapat meningkatkan
aktifitas manusia yamg menyebabkan meningkatnya perpindahan benda dan satu
tempat ke tempat yang lain. Arus lalu lintas pertigaan Janti sebagai pertemuan jalan
luar kota dan dalam kola mengalami peningkatan pada jam-jam tertentu, sehingga
mengurangi kenyamanan mengemudi serta menambah angka kecelakaan lalu
lintas. Permasalahan ini memerlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan. Upaya
untuk meningkatkan pelayanan sudah dilakukan dengan dibangunnya jalan layang
(Fly Over) Janti. Dengan dibangunnya jalan layang tersebut harus dipikirkan
pemecahan masalah yang akan dihadapi, hal ini menjadi menarik untuk dipelajari
dan dipecahkan.
Ukuran kualitas jalan dapat ditihat dan tingkat pelayanannya. Parameter
tingkat pelayanan simpang menurut MKJl 1997 meliputi arus total (Q), kapasitas
(C), derajad kejenuhan (DS) dan tundaan. Tingkat pelayanan pertigaan Janti dapat
diukur dengan melakukan pengamatan dan analisis arus lalu lintas di lapangan
dengan di dukung data lainnya, prediksi arus lalu lintas hingga tahun 2005 dapat
diketahui dari hasil analisis.
Berdasarkan hasil analisis arus lalu lintas pada pertigaan jalan Janti dengan
metode MKJI 1997 tiga fase derajad kejenuhan (DS) mulai dari tahun 2000 sampai
2005 berkisar antara 0.7197sampai 0,8868, nilai arus total (Q) tiap lengan pendek
sebesar, selatan 943.1-1367.82 (smp/jam), barat 1137.8-1650.21 (smp/jam), timur
1143,6-1716,63 (smp/jam). Nilai kapasitas (C) sebesar, selatan 1310 43-1542,5
(smp/jam), barat 1580,97-1860,95 (smp/jam) timur 1589,03-1935,85 (smp/jam), .
dengan nilai tundaan (D) antara 29,5585-34,292 detik/smp. | en_US |