Show simple item record

dc.contributor.authorFeri Adiarto, 93340094
dc.date.accessioned2020-08-05T09:13:44Z
dc.date.available2020-08-05T09:13:44Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/23169
dc.description.abstractKerajinan seni batik merupakan komoditi yang potensial dan andalan utama Kota Pekalongan baik tingkat nasional maupun Internasional di bidang perdagangan dan pariwisata. Keberadaan perdagangan batik di dalam pasar Banjarsari merupakan potensi tersendiri bagi pasar itu sendiri maupun Kota Pekalongan pada umumnya baik sebagai daya tarik perdagangan maupun pariwisata. Untuk itu perlu suatu pewadahan dan penataan perdaganaan batik tersebut. Hal ini berkaitan dengan pergeseran fungsi pasar sekarang ini dari perdagangan tradisional kebutuhan pokok saja kearah kegiatan yang bersifat rekreasi. Dalam mewujudkan ekspresi terhadap karakter rekreatif, maksudnya memiliki batasan pengertian bahwa facade pasar menampilkan suatu kesan bangunan non formal/santai dan dinamis (tidak monoton). Kegiatan rekreasi non formal dimaksudkan agar pengunjung datang ke pasar mempunyai tujuan untuk menyenangkan dan santai terhadap keramaian suasana kegiatan perpasaran terutama kegiatan pengunjung itu sendiri hal ini berarti berkaitan dengan penataan ruang pasar yang sesuai dengan karakter/sifat, tingkat keperluan barang dagangan pasar, sedangkan dinamis maksudnya adalah adanya arus pergerakan pengunjung/sirkulasi orang yang selalu mengalir dari satu tempat ketempat lainnya. Tampilan visual yang berkarakter rekreatif (bersifat santai/menyenangkan/non formal, dinamis, nyaman) akan diungkapkan pada komposisi unsur - unsur fasade bangunannya. Jadi untuk mewujudkan suasana pasar yang rekreatif ditekankan pada tata ruang dalam dan tata ruang luar serta pola sirkulasi dan pencapaian kepasar. Secara keseluruhan ungkapan tampilan visual bangunan Pasar Banjarsari dapat diartikan bahwa penerapan elemen - elemen fisik arsitektur lama (langgam arsitektur Cina pada atap serta ornamen, Arab pada peninggian lantai dan kesimetrian facade bangunan dan bentuk bukaan - pintu dan jendela dan kolonial pada bentukan bukaan kesimetrian, keseimbangunan dan proporsi facade dan bentuk ruangnya) yang diharapkan dapat menyatu dalam arsitektur modern (pengertian "modern" dalam hal ini menyangkut; fungsi, teknologi dan bahan/material bangunan). Pasar Banjarsari sebagai pusat perdagangan batik dirancang dengan mempertimbangkan Kota Pekalongan sebagai penghasil batik dan keragaman langgam/gaya bangunan dalam perancangan pusat perdagangan batik tersebut dilakukan dengan memandang tipology bentuk dan facade keragaman bangunan - bangunan yang ada sebagai suatu preseden. Dengan cara ini diharapkan Pasar Banjarsari sebagai pusat perdagangan batiknya bisa menjadi simbol tautan antara masa lalu dan masa kini, sekaligus menjadi daya tarik bagi Kota Pekalongan dan pasar dengan pusat batiknya pada khususnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenataan Pasar Banjarsarien_US
dc.subjectKotamadya Pekalonganen_US
dc.subjectPenciptaan Suasana Rekreatifen_US
dc.subjectPenampilan Bangunanen_US
dc.subjectTipologi Bangunanen_US
dc.titlePenataan Pasar Banjarsari Kotamadya Pekalongan Penciptaan Suasana Rekreatif dan Penampilan Bangunan Sesuai dengan Tipologi Bangunan di Kota Pekalonganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record