| dc.description.abstract | Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Hal ini
disebabkan beton mempunyai kuat tekan yang tinggi dibandingkan kuat tariknya
sehingga mampu menahan beban dengan baik, biaya murah, bahan mudah didapat,
juga dapat digunakan sebagai perisai radiasi sinar radioaktif. Beton sebagai perisai
radiasi adalah beton mutu sedang namun harus dengan kepadatan tinggi. Hal
tersebut sangat disyaratkan, karena dengan kepadatan tinggi diharapkan beton
tersebut akan lebih mampu untuk menahan radiasi dan sinar radio aktif yang sangat
membahayakan bagi keselamatan kehidupan terutama umat manusia. Untuk
menanggulangi hal tersebut di atas antara lain memakai barit, mangan, serpentin
dan Iain-lain sebagai agregat kasar untuk campuran beton pengganti batu pecah
Departemen Pekerjaan Umum dalam SK SNI S-17-1990-03 menyatakan bahwa
batuan serpentin adalah salah satu batuan yang dapat memberikan perlindungan
yang efektif terhadap radiasi neutron. Pada penelitian dengan agregat serpentin ini
digunakan metode "DREUX" untuk perencanaan campuran betonnya sehingga
dihasilkan beton yang memiliki kepadatan yang tinggi. Hasil yang diperoleh pada
pengujian kuat tekan beton rata-rata serpentin terrendah yaitu 92,3717 kg cm²
sedangkan campuran beton direncanakan dengan mutu K-300, pada pengujian
radiasi neutron beton serpentin mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam hal
menyerap radiasi neutron yaitu 0,25557±10,038 cm^-1 dengan tebal pensai 6 cm
dibandingkan 0,24756±0,37 cm^-1 untuk beton campuran.
Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk beton serpentin sehingga perlu
dilakukan penelitian lanjutan sifat-sifat khusus dan batuan serpentin sehingga
didapatkan standar perencanaan campuran beton serpentin yang dapat
menghasilkan kuat tekan beton yang lebih baik dan untuk mengetahui sejauh mana
daya serapnya terhadap radiasi neutron dengan memperhatikan faktor-faktor
keselamatan, teknis dan ekonomis. | en_US |
