Analisis Program Keselamatan Kerja pada Proyek Konstruksi
Abstract
Program keselamatan kerja jangan dianggap sebagai kendala, melainkan
sebagai kesadaran dan keharusan demi keselamatan pekerja. Upaya membenahi
program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan keharusan yang tidak bisa
ditawar. Salah satu upaya dengan mensosialisasikan cara-cara yang rasional dan
mudah pelaksanaannya untuk menghindari kecelakaan kerja. Manajemen
keselamatan kerja yang baik, sangat diperlukan agar tingkat kecelakaan kerja dapat
ditekan.
Penelitian tentang analisis program keselamatan kerja agar mengetahui
peringkat faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja yang di terapkan di
Yogyakarta dan Jambi serta membandingkan peringkat dari kedua daerah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis data didapat peringkat program keselamatan kerja
yang diterapakan di Yogyakarta diurutkan dari yang paling tinggi adalah: pemakaian
tali pengaman, pemakaian helm, asuransi keselamatan kerja, ceramah/diskusi,
sarung tangan, pemberian sanksi, pelatihan, pemasangan label peringatan,
pemakaian kaca mata, pagarpengaman, pemadam kebaran, alarm, masker, pakaian
kerja, lampu penerangan. Sedangkan untuk peringkat faktor-faktor yang
mempengaruhi keselamatan kerja di Jambi adalah : pemakaian helm, pemakaian tali
pengaman, pelatihan, asuransi keselamatan kerja, pemberian sanksi,
ceramah/diskusi, sarung tangan, pemasangan label peringatan, pemakaian kaca
mata, lampu penerangan, pemadam kebakaran, pagar pengaman, alarm, pakaian
kerja, masker. Secara umum tidak ada perbedaan peringkat program keselamatan
yang dilaksanakan di Yogyakarta dan Jambi, kecuali pada program pelatihan dimana
Yogyakarta berada pada peringkat tujuh sedangkan Jambi pada peringkat ketiga.
Kemudian pada lampu penerangan Yogyakarta menempati peringkat lima betas
sedang kanjambipadaperingkat sepuluh. Selebihnya baik Jambi maupun Yogyakarta
hampir sama dalam melaksanakan program keselamatan kerja.
Collections
- Civil Engineering [4205]