Hubungan antara Variasi Penambahan Serat Ampas Tebu terhadap Kuat Desak dan Geser Paving Block Tipe Holand
Abstract
Perkembangan teknologi beton, salah satunya ditandai dengan adanya
paving block (concrete block). Ide penambahan serat atau fiber pada paving block
didapat dari penelitian beton serat. Tujuan utama mencampurkan serat ke dalam
adukan paving block ini adalah untuk mengetahui seberapa besar penambahan
kekuatan paving block yang dalam penelitian ini adalah kuat desak dan tegangan
gesernya.
Dalam penelitian ini, serat atau fiber yang digunakan adalah serat ampas
tebu yang merupakan limbah buangan berupa sampah dengan panjang 6 cm.
Variasi serat ampas tebu yang diujikan adalah 0%,0,25%, 0,5%, 0,75%, 1% dari
berat semen. Pengujian paving block dilakukan pada umur 28 hari.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa paving block yang
menggunakan variasi serat sebanyak 0,25% dari berat semen memberikan kuat
desak maksimum sebesar 314,18 Kg/cm² dibandingkan dengan paving block
normal yaitu 312,43 Kg/cm². Kenaikan yang terjadi sebesar 1,75 Kg/cm² atau
0,56% dari paving block normal (tanpa penambahan serat). Sedangkan untuk
penambahan variasi serat sebesar 0,5%, 0,75% serta 1% dari berat semen tidak
membeiikan nilai tambah bagi kuat desak pending block jika dibandingkan dengan
kekuatan paving block normal.
Pada pengujian geser, kapasitas geser maksimum didapat pada variasi
serat 0,25% yaitu 38,92 Kg/cm² dibandingkan dengan paving block normal yaitu
35,69 Kg/cm². Yang mana mengalami peningkatan sebesar 3,23 Kg/cm² atau
9,05%) terhadap paving block normal.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan
terhadap variasi serat 0,25% dari berat semen memberikan nilai lebih terhadap
kekuatan desak dan kapasitas geser paving block.
Collections
- Civil Engineering [4192]