Manajemen Persediaan Material dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Didukung Metode Peramalan (Forecasting) pada Industri Beton Jadi (Readymix) (Studi Kasus pada PT. Varia Usaha Beton Semarang)
Abstract
Dunia konstruksi sebagai bagian dan perekonomian Indonesia yang
mendukung tumbuhnya berbagai sarana dan prasarana dituntut untuk terus
meningkatkan kualitasnya dalam segala hal, tidak terkecuali industri beton jadi
yang merupakan bagian dari dunia konstruksi. Salah satu aspek penting dalam
industri beton jadi adalah aspek pengendalian persediaan material bahan baku
beton jadi sebagai fungsi dan manajemen logistik.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung persediaan bahan baku beton jadi
yang optimal dengan biaya seminimal mungkin menggunakan metode peramalan
(forecasting) dan metode Economic Order Quantity (EOQ) di PT. Varia Usaha
Beton Semarang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pemakaian material
selama 5 tahun terakhir (1998-2002) di PT. Varia Usaha Beton Semarang.
Terdapat dua pertanyaan mewakili terjaminnya persediaan yang optimal, yaitu
kapan mengadakan pemesanan (reorder point) dan seberapa banyak material yang
akan dibutuhkan di masa yang akan datang. Untuk menjawab dua pertanyan itu,
maka dimulai dari menganalisis seberapa banyak material yang akan dibutuhkan
dimasa yang akan datang dengan dibantu metode peramalan program Quantitative
System ver. 3.0. analisis tersebut menghasilkan peramalan yang diasumsikan
sebagai laju rat-rata pemakaian material per bulan selama satu tahun ke depan,
yaitu untuk semen sebesar 456,8009 ton, untuk pasir sebesar 1801,325 m³ dan
split sebesar 2826,352 m³. Data ini kemudian dianalisis dengan metode EOQ
untuk menentukan jumlah cadangan penyangga, jumlah pesanan optimum, titik
pemesanan kembali dan siklus pemesanan.
Dari hasil penelitian untuk masa pengendalian material satu tahun ke depan,
untuk material semen jumlah cadangan penyangga 533,215 ton, pesanan optimum
sebesar 69,100 ton, titik pemesanan kembali sebesar 563,668 ton dengan siklus
pemesanan 84 kali, untuk material pasir jumlah cadangan penyangga 1983,543
m³ pesanan optimum sebesar 181,019 m³, titik pemesanan kembali sebesar
2160,408 m³ dengan siklus pemesanan 108 kali, untuk material split jumlah
cadangan penyangga 3417,432 m³, pesanan optimum sebesar 170,258 m³, titik
pemesanan kembali sebesar 3710,132 m³ dengan siklus pemesanan 180 kali. Hasil
tersebut dapat memberikan biaya total persediaan yang minimal, sehingga dapat
disimpulkan metode EOQ dapat digunakan untuk menentukan metode pengaturan
material di perusahaan beton jadi PT. Varia Usaha Beton Semarang.
Collections
- Civil Engineering [4205]