Pengaruh Durasi Ligasi Arteri Carotis Communis Bilateral Dengan Reperfusi 1 Jam Terhadap Mortalitas Tikus (Rattus norvegicus)
Abstract
Stroke merupakan salahsatu sindrom penyakit penyebab disabilitas dan
mortalitas nomer tiga di dunia. Prognosis stroke akan baik ketika masih berada dalam
periode emas. Bilateral Common Carotid Artery Occlusion (BCCAO) dengan indikator
mortalitas subjek, merupakan salahsatu tekhnik rat stroke model pada tingkat preklinik untuk
meneliti periode emas dan pengembangan terapi stroke. Variasi teknik BCCAO dalam hal
durasi ligasi/oklusi maupun reperfusi saat ini masih belum memiliki standar baku.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh durasi ligasi arteri carotis communis bilateral
dengan reperfusi 1 jam terhadap mortalitas tikus (Rattus norvegicus).
Metode Penelitian : Metode kuasi eksperimental posttest group design. Subjeknya
menggunakan tikus jantan muda Rattus norvegicus galur wistar sebanyak 18 ekor, dibagi
menjadi 3 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut mendapat perlakuan durasi ligasi
berturut-turut 5,10 dan 15 menit dengan durasi reperfusi 1 jam. Pencacatan mortalitas
dilakukan di akhir penelitian. Analisis menggunakan uji chi square test dan dilanjutkan
dengan uji fisher exact test dengan terlebih dahulu membagi tiga perbandingan analisis yaitu
5-15 menit, 5-10 menit dan 10-15 menit.
Hasil : Hasil uji chi square test menunjukkan hasil tidak memenuhi syarat, sehingga
dilanjutkan dengan uji fisher exact test. Hasilnya adalah p>0,05 pada kelompok 5-10 menit
dan 10-15 menit. Sementara untuk kelompok 5-15 menit tidak bisa dinilai karena
menunjukkan hasil yang sama (tidak ada yang mengalami mortalitas).
Kesimpulan : Durasi ligasi arteri carotis communis bilateral dengan reperfusi 1 jam tidak
berpengaruh terhadap mortalitas tikus.
Collections
- Medical Education [2284]