Show simple item record

dc.contributor.authorAlqadrie, Irfan Muhammad
dc.date.accessioned2017-02-02T07:15:07Z
dc.date.available2017-02-02T07:15:07Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2284
dc.description.abstractHasil Riskesdas pada tahun 2010 menunjukkan angka insidensi BBLR di Kalimantan Barat termasuk ke dalam golongan yang tinggi yaitu 13,9%. Angka ini bahkan melebihi dari angka rata-rata nasional yang hanya 11,1%. Salah satu faktor penyebab tingginya angka BBLR di Kalimantan Barat adalah dikarenakan tingginya angka kehamilan di usia muda di provinsi tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya hubungan antara usia ibu hamil dengan insidensi BBLR di RSI Yarsi Kota Pontianak Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain cross sectional dilakukan dengan menggabungkan beberapa data sekunder berupa data rekam medis ibu Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis data yang telah dilakukan menggunakan Chi-square pada seluruh subyek penelitian yang berjumlah 98 subyek penelitian menunjukkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan kejadian BBLR (p=0,002 dan RP=2 CI=1,551-8,259) dan ibu hamil berusia kurang dari 20 tahun lebih berisiko 2 kali melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan ibu hamil berusia lebih dari 20 tahun. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi BBLR (p=0,002 dan RP=2 95% CI= 1,551-8,259) di RSI Yarsi Kota Pontianak.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas Akhir;
dc.subjectBerat bayi lahir rendah (BBLR)en_US
dc.subjectUsia ibu hamilen_US
dc.titleHubungan Antara Usia Ibu Hamil Kurang Dari 20 Tahun Dengan Insidensi Berat Bayi Lahir Rendah (Bblr) di RSI Yarsi Kota Pontianaken_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record