Perbedaan Rerata Kadar Bilirubin pada Neonatus yang Mendapat IMD dan Tidak Mendapat IMD di RSUD Sleman Yogyakarta Tahun 2016-2017
Abstract
Hiperbilirubinemia merupakan suatu keadaan atau fenomena
klinis yang sering dijumpai pada bayi diawal kehidupan. Lebih dari 80% neonatal
akan menunjukkan pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera yang mengindikasikan
terjadi peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Kondisi hiperbilirubinemia dapat
dicegah dengan pemberian ASI yang dimulai sejak awal kelahiran atau IMD
(Inisiasi Menyusu Dini). Hal ini dikaitkan dengan peningkatan peristaltik dan
frekuensi BAB sehingga dapat meningkatkan ekskresi bilirubin.
Tujuan: Mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata kadar bilirubin pada
neonatus yang mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan tidak mendapat IMD
di RSUD Sleman Yogyakarta tahun 2016-2017.
Metode: Merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan kasus crosssectional.
Sampel penelitian ini menggunakan rekam medis pasien anak di RSUD
Sleman, Yogyakarta tahun 2016-2017. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan consecutive sampling dan terdiri dari 72 sampel yang
dibedakan menjadi 36 neonatus yang mendapat IMD dan 36 neonatus yang tidak
mendapat IMD. Data hasil penelitian kemudian diolah dengan analisis bivariat
menggunakan uji Independent T Test dengan software statistika.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
kadar bilirubin neonatus yang mendapat IMD dan bilirubin neonatus yang tidak
mendapat IMD (p = 0,000 dan 95%CI (-3.496)-(-1.231)). Rerata kadar bilirubin
neonatus yang mendapat IMD 13.49 dan rerata kadar bilirubin neonatus yang
tidak mendapat IMD 15.85.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata kadar bilirubin
neonatus yang mendapat IMD dan tidak mendapat IMD
Collections
- Medical Education [2289]