Penerapan Manajemen Krisis dengan Pendekatan Quantum Leadership (Studi Kasus pada Jurusan-Jurusan di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)
Abstract
Sebuah organisasi, baik bisnis maupun nirlaba akan senantiasa menghadapi
dua (2) kondisi dalam mempertahankan keberadaannya yakni kondisi stabil (normal)
atau kondisi krisis. Penelitian ini lebih mengkhususkan kepada kondisi-kondisi krisis
yang mungkin atau telah dihadapi oleh sebuah organisasi. Kondisi krisis menuntut
sebuah organisasi untuk melakukan perubahan yang sistematis dan dapat
mempercepal kondisi stabil organisasi. Oleh karenanya, setiap organisasi
memerlukan persiapan yang cukup memadai untuk dapat bertahan dalam kondisi
krisis sambil mempersiapkan diri untuk meraih peluang masa mendatang. Pemimpin
bertanggungjawab untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk tetap eksis dan
berkarya dengan taraf produktivitas yang relatif tinggi meskipun menghadapi
tantangan dan halangan yang relatif beral dalam kondisi krisis Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang menyebabkan krisis pada
jurusan-jurusan di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia yang
ditinjau dengan pendekatan Quantum Leadership. Berdasarkan hasil penelitian
maka didapatkan hasil nilai Quantum Leadership pada masing-masing Ketua
Jurusan, yakni jurusan Teknik Elektro dengan nilai 80.9 % jurusan Teknik
Informatika dengan nilai 80.2 %, jurusan Teknik Mesin dengan nilai 76 7% jurusan
Teknik Kimia dan Tekstil dengan nilai 76.0 % dan jurusan Teknik Industri dengan
nilai 62.7 %. Nilai tersebut menyatakan bahwa seberapa besar nilai kepemimpinan
pimpinan jurusan dalam menjalankan amanahnya pada jurusan telah menerapkan
prinsip-prinsip umum manajemen krisis yang diukur dengan teori Quantum
Leadership. Selain itu diketahui pula faktor penyebab kondisi krisis pada masing-masing
jurusan, yakni untuk jurusan Teknik Kimia dan Tekstil adalah atribut
Judgement pada parameter Action, jurusan Teknik Industri adalah atribut Positive
Persuasive pada parameter Change, jurusan Teknik Informatika adalah atribut
Process and Result Orientation pada parameter Vision, jurusan Teknik Elektro
adalah atribut Process and Result Orientation pada parameter Vision, dan jurusan
Teknik Mesm adalah atribut Ability pada parameter Action. Dari kondisi tersebut
maka secara umumnya hal yang dapat dilakukan untuk menangani krisis yang terjadi
adalah dengan cara mengoptimalkan setiap parameter yang terdapat pada Quantum
Leadership yakni Vision, Change dan Action dan menerapkan prinsip dasar
manajemen krisis yakni Types Risks, Mechanism dan Scenarios sehingga dapat
mempercepat kondisi stabil organisasi.
Collections
- Industrial Engineering [2321]