Hubungan Faktor Risiko Pada Ibu Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Sleman
Abstract
Penyebab kematian neonatal terbanyak adalah asfiksia, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan infeksi. Asfiksia adalah ketidakmampuan bayi baru lahir untuk bernapas pada waktu 60 detik pertama. Ada banyak penyebab, salah satu nya, tidak dapat mengambil oksigen yang cukup sebelum, selama, dan setelah melahirkan. Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya hubungan faktor risiko pada ibu meliputi umur, diabetes melitus, hipertensi, anemia, perdarahan antepartum, paritas, infeksi dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Sleman. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di RSUD Sleman. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 204. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa data rekam medik. Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil : Hasil uji statistik didapatkan bahwa anemia mempunyai hubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum. Didapatkan p < 0,05 dengan nilai signifikan 0,001 yang berarti signifikan atau bermakna. Sedangkan faktor risiko pada ibu yang lain tidak signifikan atau bermakna sehingga tidak ada hubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum. Simpulan : Terdapat hubungan antara anemia dengan kejadian asfiksia neonatorum dan tidak terdapat hubungan faktor risiko yang lain pada ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Collections
- Medical Education [2279]