dc.description.abstract | Panah merupakan material yang sangat berpengaruh dalam suatu
pekerjaan konstruksi, karena suatu daerah tidak akan memiliki sifat tanah yang
sama dengan daerah lainnya. Kondisi tanah yang sering menjadi kendala dan
relatif banyak dijumpai adalah tanah lunak, hal ini disebabkan tanah memiliki
nilai sudut gesek dalam (φ) dan kohesi (c) yang relatif kecil. Panahjuga memiliki
sifat kembang susut yang tidak seragam, sehingga akan berpengaruh pada
kapasitas dukungnya.
Perbaikan sifat-sifat tanah yang kurang baik salah satunya yaitu dengan
rekayasa geoteknik. Dalam perkembangan rekayasa geoteknik, maka peneliti
berusaha mencari alternatif bahan aditif selain semen, kapur, aspal maupun
geotekstil. Pada rekayasa geoteknik ini menggunakan bahan aditif abu vulkanik
Merapi sehingga diatas tanah tersebut layak didirikan suatu konstruksi. Penelitian
kali ini menggunakan sampel tanah dari daerah Pereng, Ngentakrejo, Lendah,
Kulon Progo dan yang akan diteliti meliputi sifat fisik dan mekanis tanah asli dan
sifat mekanis tanah yang sudah distabilisasi dengan aditif abu vulkanik Merapi
dengan variasi kadarnya 2%, 4%, 6% dan 8%.
Hasil pengujian untuk tanah asli menunjukkan bahwa sampel tanah yang
diambil dari daerah Pereng, Ngentakrejo, Lendah, Kulon Progo merupakan
tanah lempung berlanau (silty clay) yang mempunyai plastisitas tinggi.
Perubahan parameter tanah asli yaitu dari pengujian Priaksial Pipe UU
didapatkan sudut gesek dalam (φ) sebesar 14.5005° serta kohesi (c) 0.965
kg/cm². Data yang diperoleh pada nilai φ meningkat 34.03% dari nilai <p tanah
asli, sedangkan untuk nilai c meningkat 21.00% dari tanah asli. Hasil pengujian
Geser langsung tanah lempung asli dicampur dengan abu vulkanik Merapi
didapatkan sudut gesek dalam (φ) sebesar 14.850 nserta kohesi (c) 0.790 kg/cm².
Data yang diperoleh pada nilai φ meningkat 39.94% dari nilai φ tanah asli,
sedangkan untuknilai c turun 21.92% dari tanah asli. | en_US |