Korelasi Status Gizi Dan Kadar Hemoglobin Terhadap Kadar Kadmium Darah Pada Pekerja Bengkel Las di Yogyakarta.
Abstract
Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang bersifat toksik terhadap tubuh manusia. Bentuk partikelnya yang kecil, memungkinkan kadmium masuk melalui saluran pernapasan dengan mudah. Pekerja bengkel las beresiko terpapar logam kadmium melalui inhalasi. Logam ini dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh. Kadmium dapat mengganggu proses pembentukan hemoglobin dan jaringan adiposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi status gizi dan kadar hemoglobin terhadap kadar kadmium darah pada pekerja bengkel las di Yogyakarta.
Metode : Metode penelitian ini ialah cross sectional. Subjek pada penelitian ini berjumlah 57 pekerja bengkel las di Yogyakarta yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Status gizi diukur dengan tinggi dan berat badan, sedangkan kadar hemoglobin dengan menggunakan pemeriksaan darah rutin. Kadar kadmium darah diperiksa dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Pada penelitian ini analisis normalitas data menggunakan Kolmogorov-smirnov dan uji korelasi menggunakan uji Speaman.
Hasil : Pada penelitian ini tidak ditemukan korelasi bermakna antara status gizi dan kadar kadmium darah dengan arah korelasi negatif (r= -0,123, P 0,362). Sedangkan pada uji korelasi antara hemoglobin dan kadar kadmium darah ditemukan arah korelasi positif, namun korelasi tidak bermakna (R= 0,010, P 0,939).
Kesimpulan : Tidak ditemukan korelasi bermakna pada variabel status gizi dan kadar hemoglobin terhadap kadar kadmium darah.
Collections
- Medical Education [2295]