Hubungan Mean Arterial Pressure >130 Mmhg dengan Kematian Pada Pasien Stroke Perdarahan Intraserebral di Rsud Dr. Loekmonohadi Kudus, Jawa Tengah
Abstract
memiliki serangan akut yang dapat dengan cepat menyebabkan kematian. Di Indonesia, kasus stroke mengalami peningkatan dari waktu kewaktu dalam hal kejadian, kecacatan maupun kematian. Pasien kasus stroke hemoragik yang selamat hanya 38% pada 1 tahun pertama. Pasien dengan stroke hemoragik akut memiliki peningkatan tekanan darah sebanyak 70% pada saat fase akut. Tekanan darah dapat dikontrol dengan menghitung Mean arterial pressure (MAP). MAP ≥130 mmHg dapat menyebabkan rusaknya autoregulasi otak.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan mean arterial pressure ≥130 mmHg dengan kematian pada pasien stroke hemoragik intraserebral.
Metode: Penenlitian yang dilakukan menggunakan penelitian kohort retrospektif. Menggunakan data rekam medis pasien yang diambil dari bulan januari 2014 sampai desember 2015. Angka MAP dikategorikan menjadi 2 yaitu meningkat bila ≥130 mmHg dan tidak bila <130 mmHg. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat & multivariat.
Hasil dan Pembahasan: Diperoleh 63 data penelitian, 24,4% pasien tidak meninggal dan 74,6% pasien meninggal. Didapatkan pasien dengan MAP meningkat yang meninggal berjumlah 42 orang dan hidup 10 orang. Sedangkan pasien dengan MAP tidak meningkat yang meninggal berjumlah 5 orang dan yang hidup 6 orang. Didapatkan hasil p=0,024 yang menunjukkan MAP berhubungan signifikan secara statistik dengan kematian pada pasien stroke perdarahan intraserebral, dengan OR 5,6.
Simpulan: MAP berhubungan dengan outcome kematian pada pasien stroke perdarahan intraserebral.
Collections
- Medical Education [2279]