dc.description.abstract | Banyak penggunaan metode-metode menjadi kurang tepat bila di aplikasikan
ke lapangan, karena kurang sesuai dalam menjalankan proses pekerjaan konstruksi
terutama pada pekerjaan yang typical atau pekerjaan yang mengalami pengulangan.
Metode yang tepat digunakan yaitu metode Linear Scheduling Method.
Metode ini mempunyai banyak kelebihan yaitu dapat mengetahui lama waktu
per tiap pekerjaan per trap lantai gedung pada proyek bangunan konstruksi dengan
bentuk pendiagraman LSM. Dari kekurangan yang ada, antara lain tidak dapat
diketahui volume pekerjaan, prestasi kerja dan hubungan antar pekerjaan yang saling
mengikuti, sehingga dibutuhkan metode lain guna melengkapi metode LSM.
Sehingga digunakan metode penggabungan atau modifikasi dari beberapa metode ke
dalam satu pendiagraman guna memudahkan dalam mengidentifikasi keseluruhan
pekerjaan. Metode tersebut antara lain, metode Bar Chart, Kurva-S dan PDM + LSM.
Bentuk penggabungan dari metode ini merupakan bentuk metode baru yang
digunakan pada metode LSM sendiri.
Hasil penyelesaian waktu pada proyek FTI UII blok C dimulai tanggal 1
Maret 2003 dan selesai tanggal 10 Oktober 2003 dengan lama waktu 32 minggu.
Dilihat dari model visual, Scheduling Modifikasi LSM mengandung beberapa
komponen elemen bentuk Bar Chart pada diagram bagan balok menggunakan slope
sesuai produktivitas kerja berdasarkan kecepatan kebutuhan penggunaan jumlah
tenaga kerja tiap jenis pekerjaan, Untuk elemen bentuk Kurva-S dihasilkan dari bobot
prestasi mingguan serta kumulatif, sedangkan untuk elemen bentuk PDM pada sistem
overlapping menggunakan vector sebagai tanda penghubung dalam memulai suatu
pekerjaan. Sedangkan dari komparasi hasil Scheduling Modifikasi LSM dengan Bar
Chart, Kurva-S dan PDM berdasarkan grafik visual, didapat waktu yang sama yaitu
32 minggu dimulai tanggal 1 Maret 2003 dan selesai tanggal 10 Oktober 2003. Untuk
kemajuan- kerja pada hasil bobot prestasi mingguan per tiap pekerjaan dalam tiap
minggu dimulai dari minggu ke 1 yaitu 0,027, minggu ke 2 yaitu 0,112 sampai
minggu ke 32 mencapai 100 %. | en_US |