dc.contributor.advisor | dr. Ety Sari Handayani, M.Kes | |
dc.contributor.author | Rimbadi, Muhammad Ivan | |
dc.date.accessioned | 2020-07-16T09:38:31Z | |
dc.date.available | 2020-07-16T09:38:31Z | |
dc.date.issued | 2018-12-26 | |
dc.identifier.uri | http://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/22583 | |
dc.description.abstract | kondisi iskemia yang terjadi pada stroke menyebabkan daerah hipokampus mengalami kerusakan paling berat. Girus dentatus merupakan bagian dari formasi hipokampus yang memiliki keunikan dalam merespon stimulus iskemia salah satunya dengan menginduksi proses neurogenesis. Berbagai jenis model stroke membantu para peneliti mengetahui patofisiologi dari stroke lebih baik. Tindakan eksperimen stroke tersebut membutuhkan prosedur anestesi dan salah satu zat anestesi yang paling sering digunakan adalah kombinasi antara ketamin-xylazine (K/X). Penggunaan zat anestesi dalam proses uji coba stroke tersebut masih menjadi bahan yang menarik untuk diteliti karena efek neuroprotektif yang muncul pasca administrasi preoperatif.
Tujuan Penelitian: penelitian ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh pemberian anestesi ketamin-xylazine terhadap jumlah neuron girus dentatus otak tikus pasca bilateral common carotid artery occlusion (BCCAO).
Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan metode post test only control group design dengan subyek tikus jantan dewasa (Rattus norvegicus) galur Wistar. Kriteria inklusi yang digunakan adalah tikus berumur 3 bulan dengan berat badan 103-142 gram, sehat dan tidak cacat yang dikelompokkan pada 4 kelompok yaitu sham ketamin (Sk), operasi BCCAO dengan ketamin (Pk), sham operate dengan ketamin-xylazine (Skx), dan BCCAO dengan ketamin-xylazine (Pkx) dengan masing-masing kelompok berjumlah 4-7 ekor tikus.
Hasil Penelitian: berdasarkan uji ANOVA terhadap masing-masing kelompok didapatkan perbedaan yang signifikan diantara tiap kelompok (P=0.000) dan berdasarkan uji posthoc bonferroni didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok sham ketamin (Sk) terhadap perlakuan BCCAO ketamin (Pk) (P<0.005), serta sham ketamin-xylazine (Skx) terhadap perlakukan BCCAO ketamin-xylazine (Pkx) (P<0.005).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ketamin-xylazine pada jumlah neuron girus dentatus otak tikus pasca BCCAO, namun tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian ketamin sebagai anestesi tunggal dan pemberian kombinasi kentamin-xylazine terhadap jumlah neuron di girus dentatus. | en_US |
dc.publisher | Univesrsitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Girus dentatus. | en_US |
dc.subject | BCCAO | en_US |
dc.subject | Stroke | en_US |
dc.subject | Ketamin-xylazine | en_US |
dc.subject | Ketamin | en_US |
dc.title | PENGARUH ANESTESI KETAMINE-XYLAZINE TERHADAP JUMLAH NEURON GIRUS DENTATUS OTAK TIKUS (Rattus norvegicus) PASCA BILATERAL COMMON CAROTID ARTERY OCCLUSION | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.Identifier.NIM | 15711013 | |