HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DAN PERILAKU MEROKOK PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN ASRAMA PERGURUAN ISLAM (API) TEGALREJO MAGELANG
Abstract
Berdasarkan data The Tobacco Atlas 2013, perilaku merokok di Indonesia didominasi oleh pria dewasa (57,1 %), remaja laki-laki (41 %), wanita dewasa (3,6 %), remaja perempuan (3,5 %) serta pengguna tembakau tanpa asap (1,7%). Perilaku merokok menjerat seluruh golongan khususnya para santri. Perilaku merokok pada santri sudah menjadi budaya sejak dahulu. Terdapat beberapa alasan mengapa santri merokok seperti faktor teman, pendukung belajar, penghilang stress dan lainnya. Jika secara teori, rokok justru mengandung banyak zat yang dapat menurunkan fungsi kognitif dan psikis. Selain itu dalam agama, umat muslim tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri dana orang lain.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku merokok pada santri di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional dengan metode cross-sectional. Jumlah sample minimal sebanyak 62 santri. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner skala perilaku merokok dan skala religiusitas (R-1 & R-2). Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode chi-square.
Hasil : Pada penelitian ini subjek penelitian didominasi oleh santri tingkatan Alfiyyah usia 19 tahun (30,6%) dan paling sedikit santri usia 24 tahun (1,6%). Sedangkan kelas yang paling banyak subjek penelitiannya adalah kelas D, E dan F yaitu masing -masing 11 santri (17,7%). Pada uji normalitas, skala merokok dan tingkat religiusitas (R-2) tidak terdistribusi normal yaitu 0,037 dan 0,051 (P<0,05). Sedangakan skala tingkat religiuistas (R-1) terdistribusi normal yaitu 0,2 (P>0,05). Pada analisis univariat, perilaku merokok pada santri didominasi oleh perilaku merokok buruk yaitu 32 dari 62 santri (51,6%). Sedangkan tingkat religiusitas (R-1 dan R-2) pada santri didominasi tingkat religiusitas tinggi yaitu 33 dari 62 santri (53,2%). Pada hasil analisis bivariat dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat religiusitas (R-1) dengan perilaku merokok santri dengan nilai P=0,002 (P<0,05), OR=5,250 dan terdapat hubungan tingkat religiusitas (R-2) dengan perilaku merokok santri dengan nilai P=0,04 (P<0,05), OR=2,923. Pada uji
xvii
spearman didapatkan hasil koefisien korelasi antara tingkat religiusitas (R-1) dan perilaku merokok yaitu CC=0,390. Sedangkan koefisien korelasi antara tingkat religiusitas (R-2) dan perilaku merokok yaitu CC=0,261. Bersadarkan uji spearman tersebut dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan rendah antara tingkat religiusitas dengan perilaku merokok.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat religiusitas (R-1 dan R-2) dengan perilaku merokok santri di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang.
Collections
- Medical Education [2313]