Hubungan Usia dengan Kejadian Gagal Jantung di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya
Abstract
Gagal jantung adalah sindroma kompleks yang ditandai dengan
gejala sesak nafas, lelah saat beraktivitas maupun saat istirahat, dan tanda-tanda
retensi cairan. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, kejadian gagal jantung di
Indonesia berdasarkan wawancara yang terdiagnosis dokter terdapat 0,13% dan
prevalensi gagal jantung di Jawa Barat adalah 1,78%. Kejadian gagal jantung
meningkat terus menerus terutama pada lansia. Usia berpengaruh pada risiko
terkena penyakit kardiovaskular karena seiring dengan meningkatnya usia maka
semua faktor risiko akan meningkat seperti perubahan struktural maupun
fungsional dari jantung dan pembuluh darah.
Tujuan : Mengetahui hubungan usia dengan kejadian gagal jantung pada pasien
poli jantung RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
desain cross sectional. Sampel penelitian ditentukan dengan konsekutif sampling
menggunakan rumus analitik kategorik tidak berpasangan. Subjek penelitian
adalah pasien poli jantung yang terdiagnosis gagal jantung di RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya.
Hasil : Subjek penelitian didapatkan sebanyak 42 orang, pasien terbanyak adalah
pasien berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 22 orang (52,4%) dan
kelompok usia terbanyak adalah usia > 40 tahun yang berjumlah 37 orang
(88,1%), secara statistik tidak didapatkan hubungan signifikan antara usia dengan
kejadian gagal jantung (p = 1,00) dengan risiko prevalensi 0,845.
Simpulan : Tidak ada hubungan usia dengan kejadian gagal jantung di RSUD dr.
Soekardjo Tasikmalaya.
Collections
- Medical Education [2279]