Penggunaan Limbah Kerak Tanur Tinggi sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar pada Beton
Abstract
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolis lainnya,
agregat halus, agregat kasar, air, dengan atau tanpa bahan tambah yang
membentuk masa padat
Sebagai bahan pengisi campuran beton digunakan agregat halus dan
agregat kasar. Agregat yang biasa digunakan adalah pasir, kerikil, split atau batu
pecah hasil mesin pemecah batu (stone crusher). Agregat ini kira-kira menempati
sebanyak 70% volume mortar atau beton.
P.T Krakatau Steel, Cilegon, Jawa Barat membuang limbah kerak tanur
tinggi (slag) ± 80 ton/jam. Limbah tersebut dapat digunakan sebagai pengganti
agregat kasar pada beton.
Penelitian ini meninjau penggunaan limbah kerak tanur tinggi (slag) terhadap adukan beton dengan perbandingan volume 1:2:3 dan 1:1,5:2,5 serta faktor
air semen (fas) 0,54 pada umur 7 hari, serta membandingkan berat jenis dan
kuat tekan dengan membandingkannya terhadap beton dengan agregat kasar
berupa split.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh bahwa kuat tekan beton rata-rata
dengan agregat kasar kerak tanur tinggi (slag) mempunyai kuat tekan yang lebih
tinggi jika dibandingakan dengan beton yang menggunakan agregat kasar split.
Berdasarkan berat jenisnya, beton yang dihasilkan dengan menggunakan
agregat kasar slag dapat digolongkan sebagai beton berat. Berat jenis beton rata-rata
berada diatas berat jenis beton normal.
Collections
- Civil Engineering [4196]