| dc.description.abstract | Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah. Penderita diabetes melitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat. Kadar gula darah yang tinggi sangat mengganggu konsentrasi untuk tidur nyenyak, dikarenakan seringnya keinginan untuk buang air kecil pada malam hari dan terkadang muncul rasa haus yang berlebihan. Keseimbangan antara produksi dan penggunaan glukosa diatur oleh hepar dan jaringan. Saat seseorang kekurangan tidur, dapat terjadi penurunan toleransi glukosa yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa antara 20-30%.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II .
Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah pasien diabetes melitus yang rutin kontrol di Klinik PROLANIS Ngemplak, Sleman. Besar sampel dalam penelitian sebanyak 37 subyek, pengambilannya dilakukan secara consecutive sampling. Instrumen kualitas tidur yang digunakan adalah Pittburgh Sleep Quality Index (PQSI) dan pengukuran Kadar Glukosa Sewaktu menggunakan Glukometer.
Hasil: Hasil uji hipotesis Fisher Exact test menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II dengan (p = 0,021 < 0,05). Prevalensi kualitas tidur buruk 86,5% dan kualitas tidur baik 13,5%. Sedangkan untuk kadar glukosa darah tidak terkontrol 70,3% dan kadar glukosa darah terkontrol 29,7%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II. | en_US |
