PENGARUH PEMBERIAN RECOMBINANT HUMAN ERYTHROPOIETIN (rhEPO) TERHADAP EKSPRESI PROTEIN BAX NEURON KORTEKS PREFRONTAL OTAK TIKUS (Rattus norvegicus) PASCA UNILATERAL COMMON CAROTID ARTERY OCCLUSION (UCCAO)

Abstract

Stroke iskemik merupakan penyakit kronis dengan angka prevalensi dan insidensi yang tinggi di seluruh dunia. Terapi farmakologi yang disetujui untuk stroke iskemik masih memiliki beberapa kekurangan maka berbagai penelitian dilakukan untuk mencari alternatif terapi farmakologi yang lebih efektif. Salah satu alternatif tersebut adalah hormon eritropoietin (EPO) yang dapat memberikan efek neuroprotektif dengan cara menurunkan ekspresi protein proapoptotik Bax untuk mencegah kematian sel saraf pada otak. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Recombinant Human Erythropoietin (rhEPO) terhadap ekspresi protein Bax neuron korteks prefrontal otak tikus (Rattus norvegicus) pasca Unilateral Common Carotid Artery Occlusion (UCCAO). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan posttest-only control group design. Tikus putih Wistar usia 4-6 minggu sebanyak 24 ekor dibagi ke dalam 4 kelompok; kelompok kontrol (K), sham (S), perlakuan 1 (P1), dan perlakuan 2 (P2) dengan masing-masing 6 ekor dalam setiap kelompok. Kelompok K, P1, dan P2 diinduksi stroke menggunakan metode UCCAO. Segera setelah UCCAO, kelompok P1 dan P2 diberi injeksi rhEPO secara intraperitoneal dengan dosis masing-masing 400 U/hari dan 800 U/hari selama 7 hari. Pada hari ke-8, dilakukan dekapitasi pada seluruh tikus. Pembuatan preparat dari korteks prefrontal dilakukan dengan pengecatan imunohistokimia anti-Bax. Ekspresi Bax dinilai menggunakan skor Allred. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok K dengan kelompok S (p=0,005), dengan kelompok P1 (p=0,000), dan dengan kelompok P2 (p=0,001). Ekspresi Bax pada kelompok K lebih tinggi daripada kelompok S, P1, dan P2. Kesimpulan: Pemberian rhEPO memiliki pengaruh terhadap ekspresi protein Bax neuron korteks prefrontal otak tikus pasca UCCAO.