Show simple item record

dc.contributor.authorJackline Chrisye Hasan, 00511048
dc.contributor.authorSri Fenti Rahayu, 00511071
dc.date.accessioned2020-07-11T06:33:04Z
dc.date.available2020-07-11T06:33:04Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22357
dc.description.abstractSebagaimana telah diketahui bersama bahwa rumah merupakan kebutuhan pokok manusia. Perumahan dianggap sebagai pembawa perubahan sosial, ekonomi, dan aeografi perkotaan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka pembangunan perumahan harus dikembangkan secara terarah dan terpadu dengan memperhatikan jumlah penduduk, lingkungan, serta pembiayaan. Pada sebuah proyek faktor biaya sangat penting apalagi dalam sebuah pembangunan proyek perumahan Perlu diperhatikan pihak developer mempunyai modal sendiri, modal tersebut digunakan untuk pembebasan tanah, perijinan tanah dan pematangan tanah. Sedangkan untuk biaya pembangunan pihak developer meminjam dana ke bank, dan peminjaman dilakukan berdasarkan kebutuhan dalam proses pembangunan pertama. Untuk menilai suatu proyek ini layak atau tidaknya digunakan dua analisis yaitu analisis pasar dan analisis finansial. Analisis pasar bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perumahan dapat diserap oleh masyarakat. Sedangkan untuk analisis finansial dengan menggunakan metode tingkat pengembalian investasi (TPI), tingkat pengembalian modal sendiri (TPMS), break even point (BEP), dan net present value (NPV) apakah proyek tersebut layak dilaksanakan. Dalam tugas akhir ini, di lakukan analisis tentang investasi pembangunan perumahan yaitu dengan membandingkan waktu proyek pembangunan perumahan antara waktu proyek yang tetap (12 bulan) dengan waktu proyek yang dipercepat untuk tingkat peminjaman (sesuai kebutuhan) ke bank, untuk pembangunan 3 unit pada bulan ke-2 pembangunan 6 unit pada bulan ke-2 , pembangunan 9 unit pada bulan ke-2 dan pembangunan 12 unit pada bulan ke-2. Penelitian ini dilakukan pada proyek Perumahan Dirgantara Asri di daerah Berbah Sleman dengan tipe sederhana (tipe 36). Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk analisis pasar pembangunan perumahan sebanyak 133 unit laku terjual, sedangkan untuk analisis finansia didapatkan IP terbesar yaitu pada penjualan 12 unit bulan ke-2 pada waktu proyek yang dipercepat sebesar Rp 2.852.84P0.299 dan TPMS sebesar Rp3.374.359.489, BEP terjadi pada penjualan 3unit (Rp.374.820.420 ), dan NPV yaitu sebesar Rp 3.151.066.137 maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan waktu proyek yang dipercepat maka keuntungan pihak developer akan lebih besar dibandingkan waktu proyek yang tetap (12 bulan) dengan jumlah penjualan unit yang sama pada bulan ke-2.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Analisis Investasien_US
dc.subjectPembangunan Perumahan Sederhanaen_US
dc.subjectPembangunan Perumahan Dirgantara Asri Tipe 36en_US
dc.subjectDaerah Slemanen_US
dc.titleStudi Analisis Investasi Pembangunan Perumahan Sederhana (Studi Kasus pada Pembangunan Perumahan Dirgantara Asri Tipe 36 di Daerah Sleman)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record