Rumah Singgah Anak Jalanan di Yogyakarta
Abstract
Sembilan bulan dikandungan ibu, mulai belajar melihat dan mendengar.
Coba tapakkan kakimu berjalan, melihat dunia yang luas terbentang.
Sembilan tahun usiamu, bekerja menghidupi diri tak mengenal waktu.
Membuang mimpi dan masa depan demi sesuap nasi dan harapan, hidup
sebagai anak jalanan.
Bukan pilihan mereka untuk hidup seperti itu, sebagai generasi bangsa
seharusnya mereka berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan. Mereka
harus mengenal kerasnya kehidupan, dimana seharusnya mereka bermain dan
belajar untuk membangun sebuah cita-cita, seperti halnya anak-anak lain yang
bernasib lebih baik. Tak jarang dari mereka sudah harus menjadi tulang
punggung keluarga, mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Tanggung
jawab yang besar sudah dirasakan dan menjadi beban hidupnya di usia belia.
Bagi banyak pihak menjalani kehidupan di jalanan diletakkan sebagai "masalah",
namun bagi anak-anak jalanan itu memilih kehidupan jalanan sebagai satu
"solusi". Paradoks semacam ini memang akan tatep memposisikan anak jalanan
di pinggiran, tetapi mereka sekaligus juga merupakan sumber kekuatan
terciptanya satu sub-kultur anak-anak perkotaan.
Perancangan tugas akhir yang disusun kali ini, penulis mencoba untuk
merancang sebuah rumah singgah bagi anak-anak jalanan yang berada di kota
Yogyakarta. Rumah singgah ini diharapkan dapat menjadi sebuah tempat yang
berguna dalam proses pemberdayaan anak jalanan yang memang menjadi
permasalahan di kota-kota besar di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan oleh
penulis dengan mencoba mentrasformasikan karakter anak jalanan ke dalam
konsep perancangan.
Collections
- Architecture [3648]