dc.description.abstract | Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit metabolik dengan
homeostasis glukosa dalam tubuh yang abnormal dan ditandai dengan hiperglikemia.
DM dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi baik makrovaskular atau
mikrovaskular, salah satunya adalah stroke iskemik. Selama iskemia otak akan diikuti
reperfusi yang dapat membuat kerusakan sawar darah-otak (BBB) lebih berat dan
terjadi defisit neurologis terutama pada bagian otak yang berperan dalam kognitif
seperti korteks prefrontalis. Oleh karena itu peneliti ingin mengembangkan penelitian
tentang pengaruh durasi DM terhadap neuron piramidal korteks prefrontalis tikus
pasca ligasi arteri karotis komunis bilateral.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh durasi DM tipe 2 terhadap jumlah
neuron piramidal korteks prefrontalis tikus pasca ligasi arteri karotis kommunis
bilateral.
Metode Penelitian : Subjek yang digunakan yaitu bahan biologi tersimpan otak tikus
jantan galur wistar (Rattus novergicus). Tikus dibagi 4 kelompok yaitu sham (sh),
kontrol (K) diinduksi BCCAO, kelompok P1 (P1) diinduksi DM 2 minggu + BCCAO, dan
kelompok P2 (P2) diinduksi DM 3 minggu + BCCAO. BCCAO dilakukan selama 20
menit dengan reperfusi 7 hari.
Hasil : Jumlah neuron piramidal korteks prefrontalis pada kelompok Sh, K, P1, dan P2
yaitu 710, 560, 335, dan 180 neuron piramidal (p=0.000). Kelompok P1 berpengaruh
secara signifikan terhadap penurunan jumlah neuron piramidal korteks prefrontalis
dibandingkan dengan sham (p=0.001) dan kontrol (p=0.044),dan kelompok P2
berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan jumlah neuron piramidal korteks
prefrontalis dibandingkan dengan sham (p=0.000) dan kontrol (p=0.001).
Kesimpulan : Durasi DM yang disertai stroke iskemik berpengaruh secara signifikan
terhadap penurunan jumlah neuron piramidal korteks prefrontalis tikus. | en_US |