| dc.description.abstract | Olahraga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kronis. Sepak bola menjadi olahraga yang paling digemari di Indonesia. Namun, prestasi sepak bola di Indonesia terus menurun. Prestasi atlet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bentuk tubuh, indeks massa tubuh, latihan, dan asupan gizi. Banyak atlet sepak bola Indonesia mengalami kelelahan karena kurangnya konsumsi gizi yang cukup tiap harinya. Kebiasaan melupakan sarapan dapat menjadi penyebabnya.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan dengan kelelahan pada siswa sekolah sepak bola di Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara 24-hour food recall dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2). Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis bivariat uji Pearson Chi-Square.
Hasil: Kebiasaan sarapan dikatakan baik apabila frekuensi sarapan dalam seminggu ≥ 4 kali dan kebutuhan sarapan setiap harinya dapat memenuhi ≥ 25% dari energi per harinya. Frekuensi siswa yang memiliki kebiasaan sarapan yang baik adalah 14 siswa (21,2%), sedangkan sarapan yang tidak baik mencapai 29 siswa (77,9%). Dari data kualitas kelelahan didapatkan 8 siswa (18,6%) kurang lelah, 18 siswa (41,9%) lelah, dan 17 siswa (39,5%) sangat lelah. Berdasarkan hasil uji Pearson Chi-Square, nilai p <0,05 (0,018), sehingga hasil penelitian ini signifikan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan tingkat kelelahan. | en_US |
