Show simple item record

dc.contributor.authorWimbanu Eko Santoso, 96340047
dc.date.accessioned2020-07-09T02:13:21Z
dc.date.available2020-07-09T02:13:21Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/22246
dc.description.abstractUnit-unit kerajinan pada bangunan ini agar dapat meningkatkan penjualan kerajinan dilakukan dengan mengintegrasikan fungsi komersial dengan wisata. Permasalahan bangunan ini adalah bagaimana tata atur ruang yang mencerminkan integrasi fungsi komersial dan fungsi wisata dalam keterbatasan lahan. Tujuannya adalah mendapatkan rumusan konsep perencanaan dan perancangan tata atur ruang yang mencerminkan integrasi fungsi komersial dan fungsi wisata dalam keterbatasan lahan. Bentuk promosi di modul kerajinan untuk meningkatkan penjualan kerajinan, yaitu promosi pasif dan promosi aktif. Bentuk promosi pasif adalah menyajikan kerajinan semenarik mungkin di modul kerajinan, yang di modul kerajinan menjadi aktifitas pameran. Bentuk promosi aktif adalah menampilkan pembuatan kerajinan dan mengikutsertakan pengunjung dalam pembuatan kerajinan, yang di dalam modul kerajinan menjadi aktifitas pembuatan. Selain hal tersebut, aktifitas pembuatan di modul kerajinan ini akan memberikan fasilitas bagi kegiatan wisata. Modul kerajinan berdasarkan penjelasan di atas, mempunyai fungsi komersial, fungsi yang meningkatkan penjualan dengan cara promosi melalui aktifitas pameran dan pembuatan, yang sekaligus akan mewadahi kepentingan fungsi wisata. Aktifitas transaksi juga terdapat di modul kerajinan yang berfungsi melayani pengunjung dalam membeli hasil kerajinan. Seluruh modul kerajinan ini adalah area kerajinan yang terdiri dari modul kerajinan batik, bambu, gerabah, kayu, kulit dan perak, sedangkan fasilitas pendukungnya adalah area service. Rasio area kerajinan dengan area service ini harus efisien, karena keterbatasan lahan. Efisien ini mengacu pada rasio area kerajinan dengan service sebesar 90%: 10%. Letak site di Jl. Mangkubumi dengan luas total lantai sebesar 18975 m², yang dari hasil rasio diperoleh luas area kerajinan 17077 m² dan luas area service 1898 m². Luas semua modul kerajinan adalah 90 m² dengan dimensi modul kerajinan terkecil 6 m x 6 m. Pola tata atur ruang area kerajinannya adalah radial, agar semua modul kerajinan mendapatkan kesamaan mendapatkan pengunjung.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Perbelanjaan Kerajinan di Yogyakartaen_US
dc.subjectIntegrasi Fungsi Komersialen_US
dc.subjectFungsi Wisataen_US
dc.subjectTata Atur Ruangen_US
dc.titlePusat Perbelanjaan Kerajinan di Yogyakarta Integrasi Fungsi Komersial dengan Fungsi Wisata pada Tata Atur Ruangen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record