dc.description.abstract | Insidensi Diabetes melitus (DM) terus meningkat setiap tahun. Kondisi hiperglikemik pada DM menyebabkan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) yang diiringi dengan peroksidasi lipid sehingga akan meningkatkan kadar malondialdehid (MDA). Oleh karena itu, diperlukan antioksidan untuk menangkal ROS. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa daun lobak mengandung beberapa senyawa sub kelas flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan.
Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap kadar MDA darah pada tikus galur wistar yang diinduksi diabetes melitus tipe 2.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan post test only control group design. Subjek penelitian 15 ekor tikus wistar jantan diinduksi DM tipe 2 dengan streptozotocin 60 mg/KgBB-nicotinamide 120 mg/KgBB. Tikus yang masuk kriteria DM kemudian dibagi menjadi 4 kelompok: Kelompok kontrol negative (air putih), kontrol positif (glibenclamide 5 mg/KgBB/hari), P50% (ekstrak etanol daun lobak 50% 1-3 cc/hari), dan P100% (ekstrak etanol daun lobak 100% 1-3 cc/hari). Kadar MDA diukur menggunakan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS).
Hasil : Uji one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan (p-value = 0,000). Uji post hoc Bonferroni menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok K- dengan K+ (p=0,000), P50% (p=0,001), dan P100% (p=0,002). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok K+ dengan P50% (p=1,000) dan P100% (p=0,056), serta P50% dengan P100% (p=1,000).
Kesimpulan : Terdapat efektivitas ekstrak etanol daun lobak 50% dan 100% dalam menurunkan kadar MDA darah pada tikus galur wistar yang diinduksi diabetes melitus tipe 2.
Kata kunci : daun lobak, diabetes melitus tipe 2, kadar malondialdehid | en_US |