dc.description.abstract | …memandang sebuah foto, artinya memandang melalui mata seorang forografer. Tak pelak, seorang fotografer adalah seorang pengembara dalam semesta penampakan. Ia berjalan, memandang, dan memotret. Berjalan, memandang dan memotret. Sedangkan kita hanya tinggal membuka mata di depan foto untuk melihat pemandangan yang sama. Masalahnya, seberapa jauhkah para pemandang foto ini akan melihat segala sesuatu yang di lihat sang fotografer? Tepatnya, seberapa jauh mata kita terbuka, meskipun gambarnya nyata-nyata ada di depan kita?
/ Rupa-rupanya mata yang terbuka saja belum cukup untuk memendang dunia. Seperti para fotografer, para pemandang foto pun harus berangkat mengembara dalam semesta penampakan itu, dan membingkai pembermaknaannya sendiri...
(Dari pidato Kisah Mata, Seno Gumira Ajidarma 2001)
Hal yang membanggakan mengenai fotografi saat ini adalah fotografi mulai masuk kedalam rumpun seni kontemporer dan bersaing dengan seni lukis, bahkan sebuah foto dapat dihargai lebih dari sebuah lukisan. Ini membuktikan bahwa fotografi berkembang dan sangat di hargai. Indonesia tergolong tertinggal dalam hal fotogfafi khususnya fotografi yang bersinggungan dengan seni. Kurangnya pengetahuan tentang senirupa, artinya kurangnya ilmu melihat, mengamati dan melukiskan objek dengan menangkap cahaya. Dalam bangunan Akademi Fotografi di Yogyakarta ini, penulis menggunakan efek cahaya sebagai 'sesuatu' yang dapat menarik untuk di amati dengan berbagai macam sifat-sifat cahaya sehingga siswa dapat merasakan dan lebih peka terhadap sesuatu di sekitarnya dengan mata fotografer yang berbeda-beda... | en_US |