| dc.description.abstract | Kayu berukuran besar mulai jarang dijumpai, karena itu usaha untuk
mengoptimalkan kuat lentur kayu perlu dilakukan. Salah satu diantaranya adalah
dengan membuat balok papan dengan penampang berbentuk I. Dengan menata
papan-papan menjadi geometri berbentuk I diharapkan momen inersianya
meningkat sehingga kapasitas lenturnya meningkal pula. Elemen-elemen
penampang I relatif langsing sehingga rawan terhadap peristiwa tekuk lokal.
Untuk mencegah peristiwa tekuk lokal pada setiap jarak tertentu dipasang
pengaku transversal.
Penelitian eksperimenlal lima variasi balok papan penampang I dengan
ukuran tetap yaitu tinggi badan (hw) 200 mm, lebar sayap (bf) 200 mm, tebal
sayap (tf) 20 mm, tebal badan (tw 20 mm dan memiliki variasi jarak antar
pengaku 0,5 hw, 1 hw, 1,5 hw, 2 hw, 2,5 hw, bertujuan untuk mempelajari perlaku
balok papan tersebut yaitu hubungan beban-lendutan (P-∆) dan momen kelengkungan
(M-∅) yang merupakan sifat khas dari struktur lentur.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin pendek jarak antar
pengaku kapasitas lentur, kekakuan dan daktilitas balok semakin besar.
Kapasitas lentur balok menurun drastis pada jarak antar pengaku ≥ 2 hw. Jarak
antar pengaku yang efisien adalah ± 1,5 hw.
Kata kunci: lendutan, kelengkungan, kekakuan, daktilitas | en_US |
